Jumat 25 Sep 2020 22:25 WIB

Kabupaten Probolinggo Kembali ke Zona Merah

Masih ada peningkatan kasus Covid-19 di Probolinggo.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kembali masuk zona merah (risiko tinggi). Hal ini menyusul terjadinya peningkatan jumlah kasus positif Covid-19, dan pasien yang meninggal.

"Dengan bertambahnya kasus positif maka laju insiden per 100.000-nya masih tinggi," kata kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica di Probolinggo, Jumat malam.

Baca Juga

Tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 25 September 2020 tercatat sebanyak 10. Sehingga jumlah warga Kabupaten Probolinggo yang terkonfirmasi positif menjadi 944 orang.

Menurutnya kasus aktif di Kabupaten Probolinggo terhitung masih tinggi. Perbandingan jumlah tempat tidur dan pasien masih rendah. Pada 23 September 2020, tempat tidur di ruang isolasi RSUD Waluyo Jati terpakai 56 persen dan untuk RSUD Tongas juga terpakai 56 persen. "Ke depan kami melihat ada tren pasien yang sembuh semakin bertambah banyak, sehingga yang aktif akan semakin berkurang. Mari bersama-sama menekan laju penambahan kasus Covid-19," tuturnya.

Dewi menegaskan pihaknya akan meningkatkan dan mempercepat penemuan kasus dan serta mendorong pelacakan, sehingga masyarakat diimbau tetap menerapkan 3M, yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta jangan berkerumun.

"Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo menjalankan 3T, yaitu testing, tracing dan treatment, sehingga diharapkan bisa menekan penyebaran virus corona," katanya.

Untuk kasus kematian pada Jumat (25/9) ini ada tambahan sebanyak satu dan secara kumulatif jumlahnya mencapai 44 kasus. Sementara jumlah pasien yang sembuh ada tambahan 21, sehingga total pasien yang sembuh hingga 25 September 2020 sebanyak 614 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement