Rabu 30 Sep 2020 19:28 WIB

Ancam Korban dengan Bondet, Komplotan Rampok Didor

Pelaku yang ditembak berperan sebagai perencana.

Rep: jatimnow.com/ Red: jatimnow.com
.
.

jatimnow.com - Satreskrim Polres Pasuruan menangkap dua pelaku yang merampok rumah di Dusun Kertoanom, Desa/Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Satu pelaku ditembak karena melawan saat ditangkap.

Kedua pelaku yakni, Mulyo Slamet (28) dan M Harjo (26). Keduanya berasal dari Dusun Kenongo, Desa Pusungmalang, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

"Mulyo Slamet bertugas mencongkel jendela, mengambil uang dan menyekap korban. Sedangkan M Harjo yang kakinya terpaksa kami tembak itu berperan sebagai perencana dan survey rumah untuk dirampok," jelas Wakapolres Pasuruan, Kompol M Harris, Rabu (30/9/2020).

Perampokan itu terjadi pada Jumat (21/8) pukul 02.00 Wib. Rumah yang disantroni adalah milik M Santoso (37). 

Dari penyidikan polisi, perampokan itu tidak hanya dilakukan kedua pelaku. Ada lima orang lagi yang terlibat dan kini jadi buronan polisi.

Dalam pembagian perannya, empat pelaku berjaga-jaga di depan rumah korban. Sedangkan tiga pelaku lainnya masuk kedalam rumah korban dengan cara mencongkel jendela lantai dua, berbekal celurit dan pedang serta bom ikan (bondet).

Korban yang mendengar suara mencurigakan, langsung coba mengecek keluar rumah. Namun ia dihadang oleh komplotan itu. Pasrah, korban pun masuk rumah kembali.

"Para pelaku yang berhasil menemukan korban, langsung mengikatnya dengan tali bersama istrinya. Kemudian korban dipukuli dan diancam dibacok jika tidak menunjukkan penyimpanan harta korban," ungkapnya.

Korban yang ketakutan pun memberitahu tempat penyimpanan harta miliknya. Kemudian para pelaku pun dengan mudah mengambil uang Rp 50 juta, perhiasan kalung dan gelang emas, Hp serta satu unit motor milik korban yang bernopol N 2573 TBM.

"Setelah melalui serangkaian penyelidikan dan pengumpulan bukti, kami akhirnya berhasil membekuk dua dari tujuh pelaku di rumah yang terletak di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari," ujar dia.

Mulyo Slamet dan Harjo mengaku mendapat bagian uang Rp 2 juta dari aksi perampokan itu.

"Uangnya saya buat beli sembako, kemudian sebagian saya bagikan ke orang tidak mampu dan sebagian uangnya buat biaya berobat ibu saya," kata Mulyo Slamet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan jatimnow.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab jatimnow.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement