Sabtu 03 Oct 2020 17:17 WIB

Petinggi Hamas Saleh Al-Arouri Dinyatakan Positif Covid-19

Covid-19 menginfeksi petinggis Hamas Saleh Al-Arouri.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Petinggi Hamas Saleh Al-Arouri Dinyatakan Positif Covid-19. Foto: Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Petinggi Hamas Saleh Al-Arouri Dinyatakan Positif Covid-19. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Wakil Kepala Hamas Saleh al-Arouri dinyatakan positif terkena virus Covid-19. Hal ini diumumkan kelompok militas Palestina dalam sebuah pernyataan di situs resminya, sebagaimana dilansir di Al Arabiya, Sabtu (3/10).

"(Petinggi Hamas Saleh al-Arouri) telah mengambil semua langkah kesehatan yang diperlukan, dan dia akan tetap diisolasi sampai dinyatakan sembuh," demikian pernyataan Hamas menyampaikan apa terjadi pada al-Arouri.

Baca Juga

Al-Arouri telah bertemu dengan pejabat rival Hamas, Fatah, di Turki pada pekan lalu. Agustus lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan delegasi besar kepemimpinan Hamas, termasuk pemimpin kelompok Palestina Ismail Haniyeh dan al-Arouri. Keduanya memiliki hadiah 5 juta dolar AS usai ditetapkan sebagai teroris oleh AS.

Kapasitas pengujian Covid-19 di Gaza sangat terbatas dan lebih dari 1.000 kasus aktif telah terdeteksi serta sembilan orang meninggal dunia. Pandemi virus corona telah menyerang petugas medis yang selama lebih dari satu dekade selalu berada di garda depan untuk merawat korban luka akibat konflik dengan pasukan Israel.

Para tenaga medis bekerja dalam sistem kesehatan yang sudah bobrok akibat blokade Israel dan perseteruan politik intra-Palestina. Hal ini menyebabkan petugas medis tidak mendapatkan gaji yang layak. Para ahli telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat menjadi bencana besar bagi sektor kesehatan Palestina yang sudah rapuh.

Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab hanya dengan menerapkan hal tersebut penyebaran kasus dapat dibendung. Pandemi Covid-19 telah menggerogoti sistem kesehatan di Gaza yang sebelumnya sudah buruk akibat blokade Israel.

Kementerian Kesehatan mengatakan setidaknya 68 pekerja medis telah terinfeksi virus corona. Salah satu petugas medis yang terinfeksi virus corona adalah Dr. Ahmed el-Rabii. Dia adalah dokter pertama yang didiagnosis terpapar virus corona dan sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit rujukan.

El-Rabii tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi pasien, setelah bertahun-tahun menjadi garda depan untuk merawat orang-orang Palestina yang terluka akibat bentrokan dengan pasukan Israel. Dia mengatakan ancaman virus corona lebih menakutkan daripada perang di Gaza.

"Selama pertempuran Anda hanya takut terkena pecahan peluru. Tetapi dengan virus ini, Anda dibayangi kekhawatiran karena tidak tahu dari mana virus itu akan menyerang, bisa dari pasien, kolega, atau menyentuh lift dan permukaan lainnya," ujar el-Rabii.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement