REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta tak perlu sok-sokan me-lockdown daerah merupakan sesuatu yang baik dan benar. Menurut Riza, kepala daerah di tingkat provinsi dan kota/kabupeten harus mengikuti kebijakan pemerintah pusat.
"Kami dalam rangka melaksanakan protokol berbagai upaya kegiatan pencegahan penanganan Covid-19 mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat," kata Riza di Jakarta Utara, Ahad (4/10).
Riza menjelaskan, semua kebijakan yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disinergikan dengan pusat hingga dunia. Sebab, wabah Covid-19 telah menjadi persoalan bersama.
"Tidak hanya provinsi, kabupaten/kota dan nasional tapi juga kita mengikuti apa yang menjadi rekomendasi dari WHO," jelasnya.
Riza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta mengambil kebijakan sesuai dengan data dan fakta yang ada. Bahkan, Riza menyebut, Pemprov DKI selalu berdiskusi dengan pakar dan pemerintah pusat.
"Jadi prinsipnya wabah ini adalah wabah yang harus kita hadapi bersama. Untuk itu perlu sinergi yang positif antara kita semua dari pusat, provinsi sampai kabupaten/kota," jelasnya.
Presiden, ungkap Riza, telah berulangkali menyampaikan untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Namun, hal itu juga tetap diimbangi dengan aspek-aspek lain, utamanya ekonomi.
"Nah, untuk itu kesehatan menjadi prioritas dengan tidak meninggalkan aspek-aspek lainnya. Semua harus menjadi perhatian yang secara proporsional," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim penanganan Covid-19 sepanjang tujuh bulan pandemi di Indonesia sudah cukup baik. Kendati demikian, presiden tidak menampik bahwa tantangan yang dihadapi memang besar.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui media sosial, Sabtu (3/10) malam, Jokowi menjelaskan bahwa strategi pemerintah dalam menangani Covid-19 adalah mencari keseimbangan antara berbagai sektor, termasuk kesehatan dan ekonomi.
Menurutnya, kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas. Meski begitu, memprioritaskan kesehatan tak lantas pemerintah mengabaikan ekonomi. Jokowi mengatakan mengorbankan ekonomi sepenuhnya justru mengorbankan kehidupan puluhan juta orang.
Dengan begitu, Jokowi menegaskan, opsi untuk mengorbankan ekonomi ini tidak pernah diambil pemerintah. "Saya dan seluruh jajaran pemerintah selalu berupaya mencari keseimbangan itu. Tidak perlu sok-sokan. Akan me-lockdown, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten. Karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat. Tetapi kita tetap serius mencegah mencegah penyebaran wabah," ujar Jokowi menjelaskan.