Senin 05 Oct 2020 11:47 WIB

Operasi Pemasangan Ring, Made Kagumi Pelayanan JKN-KIS

Program JKN-KIS yang dirasakan tetap sama dimanapun berobat sehingga tak masalah

Made Surya Dana (55 tahun), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, mengungkapkan ia sangat bersyukur sudah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Foto: BPJS Kesehatan
Made Surya Dana (55 tahun), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, mengungkapkan ia sangat bersyukur sudah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Made Surya Dana (55 tahun), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, mengungkapkan ia sangat bersyukur sudah terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Menurut Made, ia sangat terbantu dengan adanya program tersebut.

Sudah tiga kali ia menggunakan layanan Program JKN-KIS ini. Pertama saat Made mengalami serangan jantung dan membuatnya harus menjalani operasi pemasangan ring sebanyak dua kali di jantungnya yaitu pada bulan Oktober tahun 2016 dan 2018 lalu. Dan yang terakhir minggu ini, ketika hemoglobinnya turun empat gram.

“Beruntung saya memiliki kartu JKN-KIS, sehingga saya bisa menjalani operasi pemasangan ring. Waktu itu saya dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta Barat. Tanpa kartu JKN-KIS saya sudah tidak tahu akan bagaimana nasib saya. Karena saya tahu betul bahwa untuk pengobatan jantung, apalagi sampai pasang ring biayanya sangat mahal,” cerita Made saat ditemui di Rumah Sakit Angkatan Laut Biak Numfor, Selasa (29/9) lalu.

Made juga mengungkapkan bahwa selama ia berobat dengan menggunakan kartu JKN-KIS, ia selalu dilayani dengan sangat baik. Padahal ia tidak mengeluarkan biaya pribadi sama sekali ketika berobat. Termasuk saat menjalani operasi pemasangan ring tersebut. Karena sudah pernah melakukan pengobatan di beberapa daerah yang berbeda. Made menilai Program JKN-KIS yang dirasakan tetap sama dimanapun berobat sehingga tidak ada masalah.

“Saya sangat kagum dengan pelayanan yang diberikan kepada saya. Saya tidak mengeluarkan uang sepersen pun ketika berobat dengan menggunakan kartu JKN-KIS, namun saya memperoleh pelayanan yang sangat bagus. Padahal kalau dihitung-hitung iuran JKN-KIS yang sudah dipotong dari gaji saya, jauh tidak sebanding dengan manfaat yang saya terima,” ujar Made.

Made pun berharap agar Program JKN-KIS terus dilanjutkan dan dikembangkan, karena sangat membantu masyarakat termasuk dirinya.

“Saya sudah paham betul manfaat Program JKN-KIS. Karena itulah kontribusi yang bisa saya berikan sebagai peserta JKN-KIS adalah dengan ikhlas gaji saya dipotong setiap bulannya, agar program ini bisa tetap berjalan dengan baik,” kata Made.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement