REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film thriller Warner Bros, "Tenet", meraih pendapatan lebih dari 300 juta dolar AS di box office global. Film yang disutradarai Christopher Nolan seharga 200 juta dolar AS itu otomatis dianggap sudah balik modal.
Meski begitu, kesuksesan "Tenet" tidak cukup menggoda bagi rumah produksi lain untuk merilis film-film besarnya. Contohnya, film James Bond baru , "No Time to Die" yang ditunda hingga 2021. Rilis film yang menceritakan agen 007 itu terpaksa ditunda menunggu pemulihan pembukaan bioskop.
"MGM, Produser Universal dan Bond, Michael G Wilson dan Barbara Broccoli, hari ini mengumumkan perilisan No Time to Die film ke-25 dalam seri James Bond, akan ditunda hingga 2 April 2021 agar dapat dilihat oleh seluruh dunia," tulis akun Twitter MGM dilansir laman Fox Business, Selasa (6/10).
Pihak studio memahami penundaan itu akan mengecewakan para penggemar. Namun, keputusan itu dianggap paling masuk akal.
Hal ini terkait dengan Cineworld Group Plc yang menyatakan 536 bioskop Regal di AS dan 127 tempat Cineworld dan Picturehouse di Inggris akan ditutup. Penutupan ini berdampak pada sekitar 45.000 karyawan.
Perusahaan memiliki hutang yang tinggi dan harus berjuang akibat pandemi. New York sebagai pasar utama juga tidak mengumumkan perizinan pembukaan bioskop. Ini pula yan membuat rumah produksi enggan merilis film baru mereka.
Mooky Greidinger, CEO Cineworld, mengatakan, penutupan bioskop bukanlah keputusan yang mudah. Banyak hal yang sudah dilakukan demi mempertahankan bisnis.
"Kami berharap regulator dan badan industri bisa memulihkan kepercayaan publik terhadap industri kami," katanya.