Selasa 06 Oct 2020 22:02 WIB

Sebanyak 26 Pasien Covid-19 di Denpasar Dinyatakan Sembuh

Terdapat 16 desa dan kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif,

Warga beraktivitas di dekat garis larangan melintas di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Ahad (13/9/2020). Pemerintah Kota Denpasar kembali menutup sejumlah ruang publik yang ramai dikunjungi masyarakat menyusul melonjaknya kasus penularan COVID-19 di Bali.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Warga beraktivitas di dekat garis larangan melintas di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Ahad (13/9/2020). Pemerintah Kota Denpasar kembali menutup sejumlah ruang publik yang ramai dikunjungi masyarakat menyusul melonjaknya kasus penularan COVID-19 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Bali mencatat sebanyak 26 pasien sembuh yang tersebar di empat kecamatan wilayah tersebut.

Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa (6/10), menyebutkan hari ini tim mendata pasien yang sembuh akibat Covid-19 sebanyak 26 orang dari jumlah pasien yang dirawat 254 pasien. "Memang pasien sembuh dari Covid-19 ada peningkatan. Namun dari data per hari bertambah sebanyak 33 orang yang tersebar di 16 wilayah desa dan kelurahan," ujarnya.

Dewa Rai yang juga Kabag Humas dan Protokol Kota Denpasar mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan karena kasus Covid-19 masih terjadi penularan kembali. Ia merinci bahwa 16 desa dan kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif, yakni Kelurahan Penatih mencatat penambahan kasus tertinggi dengan empat kasus positif baru. Disusul Desa Kesiman Petilan, Desa Sanur Kauh dan Kelurahan Sanur yang mencatat penambahan kasus positif sebanyak tiga orang.

Sedangkan Desa Kesiman Kertalangu, Desa Pemogan, Desa Padangsambian Kaja, Kelurahan Tonja, Kelurahan Padangsambian, Desa Sumerta Kelod, Desa Dangin Puri Kangin dan Kelurahan Renon mencatat penambahan kasus masing-masing dua orang.

Begitu juga empat desa/kelurahan mencatatkan penambah masing-masing sebanyak satu orang, yakni Kelurahan Kesiman, Kelurahan Pemecutan, Kelurahan Sumerta dan Desa Dangin Puri Kaja. Sementara 27 desa dan kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.

Untuk pasien meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan bahwa pasien pertama diketahui berdomisili di Kelurahan Pemecutan, pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 77 tahun. Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 26 September 2020 dan dinyatakan meninggal dunia pada 4 Oktober 2020 dengan penyakit bawaan atau Komorbid Diabetes Militus.

Dikatakan Dewa Rai, angka kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar dalam sepekan ini terjadi peningkatan penularan virus corona klaster keluarga mendominasi pola penyebaran baru. "Karena itu kami berharap kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak tetap ditingkatkan.

Ia mengajak warga bersama-sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi, hal ini karena arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran.

Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa GTPP mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Secara akumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.625 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.316 orang (88,23 persen), meninggal dunia sebanyak 55 orang (2,09 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak 254 orang (9,68 persen )

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement