Kamis 08 Oct 2020 20:23 WIB

Polisi Sebut Perusuh di Bandung Bukan dari Mahasiswa-Buruh

ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh

Massa aksi yang tergabung dari buruh dan mahasiswa membakar ban saat melakukan aksi blokir jalan nasional Bandung-Garut-Tasikmalaya menuju Gerbang Tol Cileunyi di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020). Aksi tersebut merupakan penolakan buruh dan mahasiswa terhadap pengesahan UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Massa aksi yang tergabung dari buruh dan mahasiswa membakar ban saat melakukan aksi blokir jalan nasional Bandung-Garut-Tasikmalaya menuju Gerbang Tol Cileunyi di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/10/2020). Aksi tersebut merupakan penolakan buruh dan mahasiswa terhadap pengesahan UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menyebut oknum perusuh saat berlangsungnya aksi massa di Gedung DPRD Jawa Barat bukan dari elemen mahasiswa ataupun serikat buruh.

"Jadi kami sampaikan, bahwa ada massa yang di luar mahasiswa ataupun buruh sehingga ada situasi seperti ini," kata Ulung di Bandung, Kamis (8/10).

Menurut Ulung, oknum kelompok yang bukan berasal dari mahasiswa dan buruh itu menjadi pemicu kerusuhan dalam tiga hari aksi massa digelar.

Aksi dari mahasiswa atau buruh itu berlangsung setiap hari sejak Selasa (6/10) hingga Kamis. Beragam elemen masyarakat itu menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ulung menjelaskan, oknum kelompok tak dikenal itu memicu kerusuhan dengan melempar batu, dan memprovokasi petugas yang berjaga.

Akibatnya kerusuhan dan bentrokan pecah hingga aparat kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata.

"Waktu unjuk rasa, mahasiswanya sudah bubar tapi masih ramai. Tapi kan mereka tidak ada orasi lagi, hari kedua pun sama, hari ketiga pun sama," katanya.

Pada hari ketiga atau Kamis (8/10), aksi massa di Bandung kembali rusuh. Peristiwa itu terjadi pada pukul 16.30 WIB hingga 17.00 WIB di depan Gedung Sate, Kota Bandung.

Sedangkan, ada sebagian massa dari mahasiswa yang masih bertahan di Gedung DPRD Jawa Barat. Hingga pukul 18.00 WIB, polisi akhirnya membubarkan massa tersebut.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement