Sabtu 10 Oct 2020 12:22 WIB

Hindari Badai Delta, Warga Tinggalkan Kota di Louisiana

Louisiana telah berulang kali dilanda badai sepanjang 2020.

Suasana jalanan Lafayette, Louisiana, Amerika Serikat pada Jumat (9/10), menjelang datangnya Badai Delta.
Foto: EPA
Suasana jalanan Lafayette, Louisiana, Amerika Serikat pada Jumat (9/10), menjelang datangnya Badai Delta.

REPUBLIKA.CO.ID, LOUISIANA -- Warga mulai mengosongkan Kota Lake Charles di Negara Bagian Louisiana, Amerika Serikat, Jumat (9/10), menjelang datangnya Badai Delta yang telah menerjang pesisir selatan AS, Gulf Coast. Penduduk mengungsi ke sejumlah hotel atau ke tempat penampungan guna mengantisipasi amukan badai.

Intensitas angin Badai Delta sempat menurun sampai 175 kilometer per jam saat mendekati area pesisir di Louisiana. Wilayah ini telah berulang kali dilanda badai sepanjang 2020.

Baca Juga

“Di komunitas ini, ada banyak rumah yang rusak sehingga mereka khawatir jika harus tetap tinggal dalam bangunan tersebut,” kata Wali Kota Lake Charles, Nic Hunter, dalam sebuah sesi wawancara.

Hunter mengatakan, saat Badai Laura datang banyak warga yang harus dievakuasi ke tempat aman. Badai Laura, yang menerjang Louisiana pada akhir Agustus 2020, memiliki kecepatan sampai 241 kilometer per jam.

Sekolah dan kantor pemerintah telah ditutup oleh otoritas terkait, sementara puluhan pastur masih menunggu evakuasi. Penduduk kota memasang sejumlah pengaman, seperti menguatkan struktur jendela, memasang barikade dari karung pasir, dan menghindar dari jalur badai.

photo
Hujan lebat melanda Lafayette, Louisiana, Amerika Serikat, pada Jumat (9/10), menjelang tibanya Badai Delta. - (EPA)

Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengajak warga berdoa untuk yang terbaik dan bersiap menghadapi situasi terburuk, serta saling membantu satu sama lain. Otoritas negara bagian telah membangun tenda-tenda darurat, mengerahkan 2.500 anggota garda nasional, dan mengatur ulang alokasi sejumlah persediaan demi mengantisipasi dampak badai, kata Edwards.

Prediksi Badan Cuaca Nasional menunjukkan Badai Delta kemungkinan menerjang wilayah Lake Charles dengan kekuatan kategori dua. Badai itu diyakini dapat melepas angin puyuh dan menurunkan hujan dengan kekuatan 25 sentimeter.

Akhir Agustus lalu, Badai Laura merusak puluhan ribu rumah, menyebabkan atap-atap rumah warga beterbangan, dan memaksa lebih dari 6.000 orang mengungsi di hotel-hotel. Floria Semien, 62, beserta keluarganya mengungsi di Baton Rouge setelah keluar dari rumah selama dua hari akibat Badai Laura. Ia mengungsi karena menunggu proses perbaikan atap rumah dan sambungan listrik.

“Hati saya hancur,” kata Semien. “Keluarga saya baik-baik saja, jadi kami akan berusaha saling membantu satu sama lain,” kata dia.

Di sepanjang lahan peternakan di timur Lake Charles, Addison Alford mengaktifkan stasiun penangkap radar cuaca sementara yang dia bawa dari Oklahoma, Kamis (8/10). Alasannya, stasiun penangkap radar permanen yang ada di kota itu rusak akibat Badai Laura.

Alford bersama seorang temannya berencana mengendarai kendaraan yang dilengkapi alat penangkap radar cuaca di sejumlah wilayah kota. “Kami berusaha menyiarkan data mengenai cuaca selama peristiwa (badai, red) berlangsung,” kata dia.

Sejumlah perusahaan minyak di wilayah itu memberhentikan aktivitas produksi yang rata-rata menghasilkan 1,7 juta barel per hari — setara dengan 92 persen dari total produksi minyak di Gulf Coast per Jumat siang (9/10). Kerugian itu jadi angka terbesar sejak Badai Katrina pada 2005 merusak lebih dari 100 areal tambang minyak lepas pantai sehingga total produksi pun turun drastis selama beberapa bulan.

Badan Keamanan Laut AS telah menutup pelabuhan di sejumlah daerah, mulai dari Beaumont, Texas, sampai Lake Charles, Louisiana sebelum badai tiba ke wilayah pesisir selatan. Jika angin ribut mulai mendekati wilayah utara Gulf Coast, Delta akan jadi badai ke-10 yang menghantam AS tahun ini. Jumlah badai itu melewati angka tertinggi yang pernah dihadapi AS per tahunnya sejak 1916.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement