Senin 12 Oct 2020 01:42 WIB

Azerbaijan: 9 Tewas, 41 Luka-Luka Akibat Serangan Armenia

Jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan pasukan Armenia menjadi 41 jiwa

Red: Nur Aini
Perang Armenia-Azerbaijan
Perang Armenia-Azerbaijan

 

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Korban jiwa dalam serangan rudal Armenia di Kota Ganja, Azerbaijan bertambah menjadi sembilan orang, sementara 41 lainnya luka-luka. 

Baca Juga

Menurut Kantor Kejaksaan Azerbaijan, empat perempuan termasuk jadi korban jiwa dalam serangan tersebut. Sedangkan, di antara korban luka, tercatat ada 16 perempuan dan enam anak-anak. 

Kejaksaan juga mengungkapkan bahwa jumlah warga sipil yang tewas akibat serangan pasukan Armenia antara 27 September - 11 Oktober menjadi 41 jiwa. Sementara itu, total korban cedera mencapai 205 orang. Serangan itu juga menghancurkan 1.165 rumah, 57 bangunan, dan 146 bangunan sipil. 

Pasukan Armenia terus melanjutkan serangannya meskipun gencatan senjata kemanusiaan sudah disepakati sehari sebelumnya. Pada Sabtu, kedua negara menyetujui pertukaran tahanan dan pengambilan jenazah di Nagorno-Karabakh, yang mulai berlaku pukul 00.00 waktu setempat (0800GMT).

Gencatan senjata diberlakukan pasca pertemuan trilateral yang digelar pada Jumat di Moskow antara menteri luar negeri Rusia, Azerbaijan, dan Armenia. Pertempuran antara kedua negara dimulai pada 27 September, ketika pasukan Armenia menargetkan permukiman sipil dan posisi militer Azerbaijan di Upper Karabakh yang mengakibatkan korban jiwa.

Hubungan kedua negara bekas Uni Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Upper Karabakh atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama sekitar tiga dekade.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan dari wilayah itu. OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai bagi konflik tersebut, tetapi tak kunjung berhasil. Gencatan senjata, bagaimanapun, disepakati pada 1994.

Selain OSCE Minsk Group, Rusia dan NATO juga telah menyerukan gencatan senjata di wilayah pendudukan.

*Ditulis oleh Burak Dag in Ankara

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/azerbaijan-ungkap-9-tewas-41-luka-luka-akibat-serangan-armenia/2002785
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement