REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Perdana Menteri Kazakhstan Askar Mamin mengunjungi Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, sebagai bagian dari kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA). Dalam kunjungannya itu ia didampingi Ketua Departemen Pengembangan Masyarakat Abu Dhabi Mugheer Khamis Al Khaili.
Dilansir di Emirates News Agency, Ahad (11/10), Mamin dan delegasi yang menyertainya juga mengunjungi makam Bapak Pendiri UEA Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Kunjungan tersebut dalam rangka mengenang warisannya yang kaya dan visi bijaknya bagi perdamaian, toleransi, dan hidup berdampingan secara damai di antara masyarakat di dunia.
Dalam kesempatan itu, mereka juga diberi pengarahan oleh Direktur Jenderal Masjid Agung Sheikh Zayed, Yousif Al Obaidli. Obaidli menyampaikan mengenai pesan mulia masjid tersebut yang mempromosikan koeksistensi, toleransi, keterbukaan terhadap budaya lain, dan esensi sejati Islam.
Di akhir kunjungan, Al Obaidli memberikan satu salinan dari dua publikasi khas Pusat Masjid tersebut berjudul Ruang Cahaya kepada Perdana Menteri Kazakhstan. Publikasi tersebut memamerkan foto-foto pemenang dalam penghargaan fotografi Ruang Cahaya. Selain itu, Mamin juga diberi salinan lain dari sebuah buku tentang tempat ibadah dalam sejarah Islam.
Masjid Agung Sheikh Zayed berafiliasi dengan Kementerian Urusan Kepresidenan dan mendapat dukungan serta tindak lanjut dari Wakil Perdana Menteri dan Menteri Urusan Kepresidenan, H.H. Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Masjid ini didirikan untuk mewakili platform budaya dan intelektual yang dibentuk atas dasar gabungan nilai-nilai budaya dan nasional.
Bangunan masjid berfungsi sebagai mahakarya ikonik yang mencerminkan konsep dan nilai-nilai dari almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Karya tersebut berakar dalam pada sentimen bangsa, dan merupakan perpanjangan dari doktrin agama Islam yang toleran, dan nilai-nilai inti yang membentuk identitas nasional UEA.
http://wam.ae/en/details/1395302876468