Jumat 16 Oct 2020 22:43 WIB

Seruan Aksi Cuci Tangan Pakai Sabun Tuai Ragam Dukungan

Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati pada 15 Oktober 2020.

Mencuci tangan (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Mencuci tangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sektor swasta dan masyarakat sipil bergabung mendukung pemerintah membangun Kemitraan Swasta-Publik untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS). Kemitraan ini bertujuan mempromosikan advokasi dan inisiatif berkelanjutan dalam meningkatkan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia. Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020, dijadikan sebagai momentum untuk menyerukan lebih kencang lagi praktik ini dengan mengusung #tanganbersihuntuksemua.  

Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari mengatakan, pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bahwa satu penangkal penularan virus yang paling sederhana. "Itu adalah cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir," kata dia dalam sambutan pada webinar Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, yang dihelat Kemenkes di Hotel Aston Sentul Bogor Jawa Barat.

Upaya tersebut, kata Kirana, mendapat dukungan mitra kerja, baik organisasi internasional maupun dunia usaha. Kolaborasi dengan para mitra antara lain untuk memastikan promosi dan ketersediaan sarana cuci tangan yang berkelanjutan. “Saya mengajak semua pemangku kepentingan bergabung dengan kami dalam menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang,” kata Kirana.

 

Ia menjelaskan, dapun yang bisa dilakukan sektor swasta secara rinci adalah menetapkan kebijakan dan protokol untuk kebersihan tangan dan menyediakan fasilitas cuci tangan dengan sabun di kantor, pabrik, dan area perumahan staf mereka. Kemudian, bekerja sama dengan pemerintah dan mitra pembangunan untuk meningkatkan akses ke CTPS di sekolah, fasilitas kesehatan, tempat umum dan komunitas serta meningkatkan operasionalisasi, dan pemeliharaan fasilitas yang terpasang.

"Lalu, produsen sarana kebersihan tangan memastikan keterjangkauan melalui inovasi produk dan rantai pasokan dan bekerja dengan entitas publik untuk model penetapan harga yang dapat diakses. Terakhir, selalu mempromosikan perubahan perilaku kebersihan di antara basis pelanggan dan berbagai jaringan," ujar dia.

photo
Webinar Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, yang dihelat Kemenkes. - (Dok. Kem)

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Riskiyana Sudadi Putra mengatakan, gerakan cuci tangan ini tidak sulit jika dilakukan bersama-sama.  “Sudah ada 37 perusahaan yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan promosi Kesehatan, kita bisa menggandeng partner sesuai kompetensi dan aktivitas di perusahaan masing,” ujar dia.

Perusahaan tersebut antara lain Unilever Indonesia, Wings, dan Astra yang juga hadir dalam webinar peringatan Hari Cuci Tangan.  Ratu Mirah Afifah, Head of Sustainabilty, Beauty Personal Care and Home Care Unilever Indonesia Foundation, mengatakan, selama 80 tahun di Indonesia sudah banyak yang dilakukan untuk mendukungan kebiasaan sehat dan hidup bersih di masyarakat. Salah satunya membangun kebiasaan cuci tangan di tiga pilar utama, yaitu di sekolah, posyandu dan rumah sakit. 

“Kami melakukannya secara sustainable yaitu dengan pelatihan dan kampanye cuci tangan pakai sabun bekerja sama dengan NGO,” katanya. Kampanye dilakukan dengan mempertimbangkan waktu yang cukup. “Kami melakukannya selama 21 hari, agar bisa membangun kebiasaan,” ujar Mirah melanjutkan.

Adapun peran organisasi masyarakat sipil, pemikir, pemuka masyarakat, dan pemuda bisa berperan mengadvokasi, dan melaksanakan program untuk meningkatkan akses cuci tangan pakai sabun bagi semua warga, terutama yang paling rentan dan terpinggirkan. Debora Comini  Representative UNICEF Indonesia mengatakan, belajar dari situasi saat ini tidak ada satu pemerintahan atau  negara atau satu organisasi pun yang bisa mengatasi pandemi Covid-19 sendiri. “Sehingga kolaborasi sangat penting, UNICEF selama ini bekerja sama dengan pemerintah, organisasi nonprofit lain, dan perusahaan swasta dalam kampanye cuci tangan,” ujar dia.  

Cuci tangan, kata Debora, bukan hanya efektif mencegah transmisi virus, tetapi juga sangat mudah dilakukan sehingga bisa menjadi kerja bersama. Salah satu yang harus menjadi perhatian, sampai saat ini di banyak tempat masih  belum tersedia sarana cuci tangan. Kolaborasi berbagai pihak bisa mencari solusi untuk meningkatkan akses masyarakat d ke tempat cuci tangan. 

Pada Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020, Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS) mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergabung untuk menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement