REPUBLIKA.CO.ID, HANOI - Pemerintah Vietnam mengumumkan bahwa 22 tentara hilang karena tanah longsor yang melanda provinsi tengah Vietnam, Quang Tri, Ahad (18/10) pagi waktu setempat. Vietnam memang tengah memerangi banjir terparah dalam beberapa tahun belakangan.
Pada Ahad (18/10), tanah longsor menghantam barak unit wilayah militer ke-4 Vietnam. Tanah longsor ini terjadi beberapa hari setelah tanah longsor terjadi di provinsi Thua Thien Hue yang menewaskan 13 orang yang kebanyakan tentara.
"Kami mengalami malam tanpa tidur lagi," kata Phan Van Giang, wakil menteri pertahanan Vietnam.
Laporan media pemerintah mengatakan, air di sungai di provinsi Quang Tri naik ke level tertinggi dalam lebih dari 20 tahun. Sementara di provinsi Thua Thien Hue, tim penyelamat terus berjuang melawan hujan deras saat mereka mencari setidaknya 15 pekerja konstruksi yang hilang.
Mereka dikhawatirkan tewas setelah tanah longsor pada awal pekan di daerah pegunungan melanda wilayah tersebut. Badan cuaca Vietnam memprediksi, hujan deras hingga 600 milimeter akan berlanjut di beberapa bagian Vietnam tengah hingga Rabu.
Hujan deras sejak awal Oktober telah menyebabkan banjir dan tanah longsor. Akibat bencana alam tersebut, sekurangnya 64 orang di Vietnam tengah meninggal dunia. Curah hujan yang lebih tinggi pun masih diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.