REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjelang puncak peringatan Hari Santri pada 22 Oktober 2020, Sekretaris Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ahmad Zubaidi berpesan agar umat khususnya para santri menghadirkan jiwa santri. Sebab di era pandemi Covid-19, jiwa santri sangat dibutuhkan.
"Pertama, saya mengucapkan selamat hari santri semoga jiwa santri tetap melekat pada setiap orang yang sedang nyantri atau pernah nyantri," kata Kiai Ahmad kepada Republika, Ahad (18/10).
Ia menyampaikan, santri memiliki jiwa yang unik. Santri hidup dalam kesederhanaan, keprihatinan, dan tahan dalam ketidaknyamanan kehidupan. Santri juga memiliki rasa solidaritas yang tinggi, kepatuhan kepada orang tua, guru atau ustaz dan penuh optimisme.
Di kala pandemi seperti sekarang ini, di mana banyak orang yang terdampak Covid-19 baik langsung maupun tidak langsung. Maka ketidaknyamanan kehidupan itu muncul, mungkin karena sakit atau terdampak ekonomi.