Rabu 21 Oct 2020 03:55 WIB

Andmesh: Platform Digital Bantu Buka Peluang Musisi

Andmesh raih penghargaan Joox Malaysia karena lagunya juga bisa didengar di sana.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi Andmesh Kamaleng merasakan manfaat dari adanya platform streaming musik Joox.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Penyanyi Andmesh Kamaleng merasakan manfaat dari adanya platform streaming musik Joox.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai seorang musisi yang besar di era digital, penyanyi Andmesh Kamaleng mengaku kehadiran Joox membuka banyak peluang bagi musisi untuk terus berkarya. Ia berpendapat, platform streaming musik semakin memudahkan musisi dalam mempromosikan lagu dan menjangkau lebih banyak pendengar tanpa adanya batasan.

Melalui Joox, Andmesh mengatakan, dirinya bisa lebih dekat dan berinteraksi langsung dengan seluruh pendengar musiknya. Dengan begitu, ia dan musisi lain juga semakin semangat untuk menghasilkan karya musik yang berkualitas bagi seluruh penikmat musik Tanah Air, bahkan bisa menjangkau hingga luar negeri.

Baca Juga

“Yang paling penting keuntungan gunakan platform ini kita bisa komunikasi dua arah. Kalau dulu kan cuma suguhkan lagu ke penggemar, mereka nonton di televisi dan nggak bisa beri komentar terhadap musik kita. Kalau sekarang kan bisa, siapapun bisa berikan komentar, kritik, ataupun masukan lewat Joox,” kata Andmesh dalam konferensi pers virtual Parade Lima Joox, Selasa.

Berkat tersebarnya lagu hits-nya "Hanya Rindu" hingga ke luar negeri, Andmes pun mendapatkan penghargaan dari Joox Malaysia. Melihat peluang sebesar itu, Andmes bahkan juga mengajak musisi sekampung halamannya, Kupang, untuk terus berkarya.

“Aku sudah lima tahun lalu dengerin Joox dan dua tahun kemudian laguku masuk Joox. Setahuku dulu lebih banyak lagu internasional, tapi sekarang sudah banyak lagu lokal yang semakin luar biasa. Kami sebagai musisi juga bisa lebih dekat dengan pendengar walau hanya dari komentar, jadi engagement,” kata Andmesh.

Pemerhati musik Wendi Putranto juga melihat banyaknya perubahan pada insdustri musik dunia dan Indonesia. Jika dulu semua musisi harus bersepakat dengan label untuk memiliki sebuah album CD, kaset, atau vinyl, kini banyak musisi yang bisa menghasilkan karya dan menyebarkan ke dunia digital hanya dengan dari dalam kamar tidurnya.

“Dulu kalau mau nonton atau dengar lagu yang kita suka harus menunggu dua-tiga jam baru bisa muncul di televisi atau radio. Kalau sekarang cukup cari di internet bisa langsung dengar atau nonton. Referensi memang jadi lebih banyak dan lebih mudah,” ungkap Wendi dalam kesempatan yang sama.

Wendi juga pernah mengikuti workshop yang diadakan Joox beberapa waktu lalu untuk menggaet musisi indie agar memasarkan lagu mereka di Joox. Saat itu, sangat banyak musisi yang mengikuti workshop karena dipikiran mereka Joox adalah platform pertama penyalur musik mereka. Hingga akhirnya muncul berbagai platform serupa.

“Itu ratusan band dan musisi datang. Dan akhirnya teman-teman Joox dapat katalog lagu dari mereka. Joox ini genrenya juga macam-macam ya dari dangdut hingga K-Pop juga ada. Akan banyak genre lagi keluar dari platform digital. Kita nggak bisa bendung lagi nih musisi yang mengawali karier musik mereka hanya dari tempat tidur mereka,” ucap Wendi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement