Rabu 21 Oct 2020 11:13 WIB

Mengungkap Senjata Ottoman Paling Awal

Ini adalah senjata yang memegang peranan penting dalam pertempuran.

Mengungkap Senjata Ottoman Paling Awal. Perang masa Seljuk dan Ottoman
Foto: wikipedia
Mengungkap Senjata Ottoman Paling Awal. Perang masa Seljuk dan Ottoman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senjata Ottoman paling awal yang tercatat adalah panah Turki yang ditembakkan dari atas kuda. Ini adalah senjata yang kemudian memegang peranan penting baik di pertempuran darat maupun laut di abad ke-16, bahkan jika nantinya para ksatria kehilangan kemampuan menembakkannya dari atas kuda yang sedang berlari cepat.

Colin Imber dalam bukunya Kerajaan Ottoman: Struktur Kekuasaan Sebuah Kerajaan Islam Terkuat dalam Sejarah menagatakan, pada tahap tertentu, Ottoman juga mengadopsi panah bersilang yang mungkin digunakan dalam benteng-benteng. Selambatnya pada awal abad ke-17, hukum bagi para janissari mencatat satuan janissari masih mempertahankan sim panah senjata-senjata ini.

Baca Juga

Sebagai tambahan untuk busur, pasukan Ottoman membawa beragam senjata. Spandounes menggambarkan azab yang membawa busur, pedang, tameng, dan beberapa kapak kecil.

Para penyerang digambarkan menggunakan pedang dan tameng kecil. Pada pertengahan abad ke-16, Bartholomaeus George VI dari Hungaria melengkapi mereka dengan lembing, tombak, panah, dan gada besi.

Kavaleri pemegang timar tampaknya telah terbiasa menggunakan pedang pendek dan ini bertahan hingga abad ke-18. Pasukan-pasukan ini kemungkinan menggunakan beragam jenis senjata karena hukum mengharuskan mereka membawa peralatan perang sendiri. Oleh karenanya, mereka akan bergantung pada apa yang dapat dihasilkan para perajin lokal dan yang tersedia di pasar lokal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement