REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinian menampik solusi diplomatik untuk krisis Nagorno-Karabakh. Menurutnya, langkah diplomasi dan negosiasi kedua pihak terkait wilayah itu, tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
"Segala sesuatu yang secara diplomatis dapat diterima oleh pihak Armenia ... tidak dapat diterima lagi oleh Azerbaijan," kata Pashinian dalam pesan video di Facebook mengutip Daily Sabah Rabu (21/10).
Tak hanya itu, ia juga meminta warganya untuk menjadi sukarelawan di wilayah Karabakh. Warga dan seluruh elemen di Armenia harus terus berjuang mempertahankan wilayahnya, hingga ada solusi diplomatik yang bisa dicapai kedua pihak.
Ucapan itu ia ungkapkan setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengadakan dua pertemuan terpisah dengan rekan-rekannya dari Armenia dan Azerbaijan di Moskow. Pertemuan itu dilakukan untuk membahas implementasi gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh.
Dalam kesempatan itu, pihak Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut, selama pembicaraan, ada pembahasan yang mengerucut pada masalah mendesak menyoal implementasi kesepakatan. "Selain itu, pembahasan gencatan senjata di zona konflik juga akan menuju ke arah penyelesaian berkelanjutan,’’ kata kementerian itu setelah pertemuan terjadi.