REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi wafat pada Rabu (21/10). Almarhum merupakan guru, ayah, serta panutan bagi setiap Muslim di Indonesia.
Bagi Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus, sosok almarhum merupakan sahabat erat. Bersama-sama, mereka berusaha menyelesaikan pendidikan saat di Al-Azhar, Mesir.
Gus Mus menyebut kenangan antara dua sahabat ini yang masih lekat diingatan adalah saat mereka berada di Mesir. Berbagai aktivitas, mulai dari minum kopi, menyanyi, olahraga, hingga ngobrol dilakukan bersama.
"Kenangan tak terlupakan ya waktu di Mesir. Ngopi bersama, ngobrol bersama, nyanyi bersama, main bola bersama, badminton bersama, jalan-jalan bersama," ujar Gus Mus saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (22/10).
Gus Mus juga menyebut, almarhum saat mengenyam pendidikan sering tidak bisa tidur. Jika hal ini terjadi, KH Abdullah Syukri akan bertandang ke kamar Gus Mus.
Jika Gus Mus belum tidur, berdua akan mengobrol dan bercerita. Namun, jika kala itu Gus Mus sedang tidur, almarhum tetap cuek dan menganggap seperti di kamar sendiri.
"Jika aku masih melek, diajak ngobrol. Kalau tidak, misal aku sedang tidur atau baca-baca, ya dia cuek saja. Bikin kopi sendiri, ngerokok sendiri. Lahul Fatihah," kata dia.
KH Abdullah Syukri Zarkasyi lahir pada 19 September 1942 di Gontor, Jawa Timur. Ia merupakan lulusan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960.
Ia lantas melanjutkan pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mencapai gelar Sarjana Muda pada 1965. Kuliah jenjang S1 dan S2 dilanjutkan di Al Azhar University Cairo, Mesir hingga 1978.
Pada 2005, KH Abdullah mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain memimpin Pondok Modern Gontor, KH Abdullah Syukri pernah menjabat di beberapa organisasi. Beberapa di antaranya, Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Jawa Timur, Ketua Forum Silaturrahmi Umat Islam Ponorogo, Ketua Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A) Kementerian Agama dan Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.