Kamis 22 Oct 2020 15:25 WIB

Grup Musik Aceh Masuk Nominasi AMI Awards 2020

Grup Keubibit masuk nominasi AMI Awards karena populerkan musik etnik Aceh.

Konferensi pers AMI Awards 2020 pada Rabu (21/10).
Foto: Dok. AMI Awards
Konferensi pers AMI Awards 2020 pada Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Group Musik asal Aceh, Keubibit, yang konsisten menggarap musik etnik Aceh, berhasil masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020. Pimpinan Keubibit, Safrullah, saat dihubungi di Banda Aceh, Kamis (22/10), mengatakan, lagu musik etnik moderen berjudul Saban Sabee karya Rafly Kande masuk di kriteria "World Music", sebuah genre bergengsi di dunia musik.

"Alhamdulillan Keubitbit masuk nominasi AMI Award 2020," katanya.

Baca Juga

Safrullah yang merupakan putra sulung penyanyi Aceh, Rafly, mengaku sedang mendalami musik di Jakarta. Ia juga aktif melahirkan garapan etnik moderen, bahkan bersama groupnya pernah tampil di panggung jazz bergengsi "Java Jazz".

Safrullah yang berperan sebagai bass sekaligus vocalis utama di Group Keubitbit mengatakan, groupnya banyak mengangkat pesan sosial, budaya dan masalah masalah dari berbagai aspek. "Kami sangat bersyukur, karena ini kali pertama dalam sejarah musik Aceh masuk nominasi AMI Award," katanya.

Lagu Saban Sabe merupakan lagu ciptaan Rafly yang populer bersama album Aceh "KanDe", lagu tersebut kemudian di aransemen ulang secara kontemporer oleh kelompok musik Keubitbit. Pesan dari lagu Saban Sabee mengisahkan bentuk persatuan, bahwa semua pekerjaan dapat diselesaikan bila dilakukan bersama.

Lagu tersebut sudah bisa di nikmati langsung melalui i-tunes, spotify, joox, dan video clip Saban Sabe sudah bisa di akses melalui youtube Keubitbit (keubitbit Saban Sabee). Personel kelompok musik Keubitbit terdiri Alul (Bass), Indra Fha (Percusi, Drum), Indra Maulana (Rapa'i), Raden Trio Ananda (Seurune dan Saxopon), Teuku Hariansyah (Rapa'i) dan Manda Primana (Keyboard)

AMI Awards merupakan ajang penghargaan tertinggi untuk industri musik di Indonesia yang diberikan Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement