Jumat 23 Oct 2020 01:36 WIB

Turki Tangkap Warga Yordania Tersangka Mata-mata UEA

Warga Yordania yang dituduh melakukan mata-mata politik dan militer untuk UEA ditangkap di barat laut Turki - Anadolu Agency

Warga Yordania yang dituduh melakukan mata-mata politik dan militer untuk UEA ditangkap di barat laut Turki - Anadolu Agency
Warga Yordania yang dituduh melakukan mata-mata politik dan militer untuk UEA ditangkap di barat laut Turki - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, SAKARYA - Pengadilan Turki pada Rabu menahan seorang warga Yordania atas tuduhan melakukan mata-mata untuk Uni Emirat Arab (UEA).

Polisi dan tim intelijen Turki pada Sabtu menangkap tersangka Ahmed Mahmoud Ayesh Al Astal atas penyelidikan yang dilakukan Kejaksaan Sakarya, Turki.

Baca Juga

Al Astal dituduh "mengumpulkan dan mentransfer informasi yang seharusnya dirahasiakan untuk keamanan negara, kepentingan kebijakan politik dalam negeri atau luar negeri untuk tujuan mata-mata politik atau militer".

Dia melakukan penyusupan ke lembaga think tank yang dekat dengan organisasi Ikhwanul Muslimin sebagai jurnalis oposisi anti-UEA, mengumpulkan informasi dan dokumen, kata sumber keamanan yang tak mau disebutkan namanya karena pembatasan berbicara dengan media.

Berada di Turki sejak 2013, Al Astal diduga mentransfer informasi tentang hubungan Turki di seluruh dunia, perkembangan kebijakan dalam dan luar negeri, dan percobaan kudeta di Turki oleh Organisasi Teroris Fetullah (FETO) pada 2016.

FETO dan pemimpinnya yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Fetullah Gulen, merencanakan kudeta yang dikalahkan pada 15 Juli 2016, di mana 251 orang tewas dan hampir 2.200 terluka.

Turki menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi lembaga-lembaga Turki, terutama militer, polisi, dan pengadilan.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-tangkap-warga-yordania-tersangka-mata-mata-uea-/2014669
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement