Jumat 23 Oct 2020 05:00 WIB

Nubuat Nabi SAW: Al-Aqsa Direbut dan Persia-Romawi Runtuh

Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira direbutnya Al-Aqsa

Rep: Harun Husein/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira direbutnya Al-Aqsa. Kawasan Masjid Al-Aqsa Palestina
Foto: REUTERS/Ammar Awad
Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira direbutnya Al-Aqsa. Kawasan Masjid Al-Aqsa Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, Kabar gembira (bisyarah) pembebasan Yerusalem atau Baitul Maqdis, kota para nabi itu, sudah disampaikan Nabi Muhammad SAW. 

عوف بن مالك رضي الله عنه أنه قال: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ، وَهْوَ فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ فَقَالَ "‏ اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَىِ السَّاعَةِ، مَوْتِي، ثُمَّ فَتْحُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ

Baca Juga

Diriwayatkan dari Auf bin Malik, dia berkata, “Aku mendatangi Nabi SAW pada Perang Tabuk, dan beliau berada di atas kubah lalu bersabda. “Perhatikan enam tanda-tanda hari Kiamat: pertama, wafatku; kedua, penaklukan Baitul Maqdis...." (HR Bukhari No 3217 dari sahabat 'Auf bin Malik RA). 

Dan, realisasi nubuat segera cepat terwujud, tepat berurutan seperti yang disampaikan Nabi. Sebab, pembebasan itu hanya berlangsung kurang dari lima tahun sejak wafatnya Sang Nabi.

Nabi wafat pada Juni 632. Sedangkan, Baitul Maqdis dibebaskan pada April 637. Pembebasan itu terjadi 17 tahun sejak peristiwa Isra' Mi'raj yang berlangsung pada 620.

Pembebasan pertama ini, merupakan yang paling mulus. Ini sekaligus memperlihatkan kekuatan Islam yang sedang memuncak. Betapa tidak, setahun sebelum Khalifah Umar memasuki Baitul Maqdis, pasukan Muslim lebih dulu mengalahkan dua superpower, yaitu Romawi Byzantium dan Sassanid Persia, dalam dua perang habis-habisan dan menentukan jalannya sejarah, yaitu Perang Yarmuk dan Perang Qadisiya.

Romawi Byzantium dikalahkan secara telak dalam Perang Yarmuk oleh pasukan Muslim yang dipimpin Abu Ubaidah dan Khalid bin Walid. Sedangkan, Sassanid Persia dikalahkan, juga secara telak, dalam Perang Qadisiya, oleh pasukan Muslim yang dipimpin Saad bin Abi Waqqash.

Kedua kemenangan desesif tersebut berhasil diraih kendati pasukan Islam berjumlah sedikit dan tertinggal dari sisi teknologi. Bisyarah penaklukan kedua adikuasa itu juga pernah disampaikan Nabi SAW:

هلك كِسرى ، ثم لا يكون كِسرَى بعدَه ، و قيصرُ ليَهلِكَنَّ ، ثم لا يكون قيصرٌ بعدَه ، و ليُقسَمَنَّ كنوزُهما في سبيلِ اللهِ 

"Jika Kisra binasa maka tidak akan ada lagi Kisra lain sesudahnya dan jika Kaisar binasa maka tidak akan ada lagi Kaisar lain sesudahnya. Dan demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh kalian akan mengambil perbendaharaan kekayaan keduanya di jalan Allah" (HR Bukhari). Peristiwa itu kemudian terjadi. 

Setelah Perang Qadisiya yang diikuti pembebasan Al-Madain (Ctesiphon), ibu kota Sassanid- Persia, sisa pasukan terakhir Persia dikalahkan dalam pertempuran Nihawand pada 642. Setelah itu kekaisaran Persia tamat, dan tak pernah ada lagi kisra yang muncul.

Sedangkan, riwayat kekaisaran Romawi berakhir dengan penaklukan Konstantinopel, ibu kota Romawi Byzantium, oleh Muhammad Al Fatih pada 1453, dan setelahnya kekaisaran Romawi pun tutup buku.

Memang, di Barat, pada saat itu, sempat muncul pula Kekaisaran Romawi Suci (Holy Roman Empire), dengan kaisar terkenalnya yang bernama Charlemagne. Kekaisaran ini beribu kota Aachen, yang merupakan kota bekas tempat mantan presiden BJ Habibie menimba ilmu di Jerman.

Tapi, betapapun namanya mirip, dan kaisar Romawi Suci ini dimahkotai Paus di Roma, namun tidak ada hubungan genealogis dengan kekaisaran Romawi yang didirikan Augustus Caesar.

Setelah menang dalam dua peperangan besar tersebut, pasukan Muslim kemudian menuju Baitul Maqdis, dan mengepungnya selama enam bulan, sejak November 636 sampai dengan April 637.

Akhirnya, Yerusalem menyerah dengan syarat, kota itu diserahkan langsung kepada Khalifah Umar bin Khattab. Dan, kunci kota itu kemudian diserahkan Patriark Sophronius, wakil Romawi Byzantium di Yerusalem, kepada Khalifah Umar.  

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement