REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah cukup sering berbicara tentang musik barunya, Ariana Grande akhirnya mengumumkan single "Positions" pada Jumat. Sebuah album baru juga akan dirilis, namun namanya belum disebutkan.
Kemungkinan besar, album Grande diluncurkan pekan depan. Soalnya, jam hitung mundur di web resminya akan berakhir di tanggal 30 Oktober.
Album tersebut akan menjadi album keenam Grande. Bintang pop itu menulis di Twitter pada 14 Oktober untuk mempromosikan karyanya.
"Saya tidak sabar untuk mengeluarkan album saya bulan ini," demikian cicitan Grande.
Pengumuman itu membuat para Arianator, sebutan untuk fan Ariana Grande, makin antusias. Ironis atau tidak, video "Positions" yang menampilkan Grande dengan latar Gedung Putih dirilis hanya beberapa jam setelah debat terakhir calon presiden sebelum Pilpres AS 3 November.
Liriknya berbunyi "Switching my positions for you / Cookin' the kitchen and I'm in the bedroom / I'm in the Olympics way I'm jumping through hoops / knowing my love infinite /nothing I wouldn't do, that I won't do / Perfect". Setelah 30 menit, video "Position" sudah mencapai hampir setengah juta penayangan di Youtube.
Grande tidak pula santai tahun ini. Dia bekerja sama dengan Lady Gaga untuk "Rain On Me" yang dirilis 22 Mei lalu.
"Rain On Me" memulai debutnya di peringkat 1 Billboard Top 100. Lagu ini juga meraih banyak penghargaan di MTV Video Music Awards, termasuk Song of the Year, Kolaborasi Terbaik, dan Sinematografi Terbaik.
Pada Mei, Grande bekerja sama dengan Justin Bieber untuk "Stuck With U", sebuah duet yang memberi hormat kepada mereka yang bekerja di garis depan pertempuran melawan virus corona. Kolaborasi itu memenangkan kategori video musik terbaik dari rumah di VMA.
Album terakhir Grande, Thank U, Next, mulai beredar pada 8 Februari 2019. Album ini memulai debutnya di peringkat pertama di tangga album Billboard dan mendapatkan lima nominasi Grammy.
Album ini hadir pada tahun yang sulit bagi Grande, termasuk kematian mantan kekasihnya Mac Miller dan pertunangannya dengan Pete Davidson bubar. Semua ini terjadi saat dia mencari terapi untuk memproses trauma dari serangan teroris 2017 yang menewaskan 22 orang di konsernya di Manchester, Inggris.