Ahad 25 Oct 2020 05:45 WIB

Sering Disamakan, Ini Beda Osteoporosis dan Osteoarthritis

Osteoporosis dan osteoarthritis memiliki nama yang mirip.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Osteoporosis dan osteoarthritis memiliki nama yang mirip. Tak heran bila sebagian masyarakat awam masih menganggap keduanya adalah hal yang sama (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Osteoporosis dan osteoarthritis memiliki nama yang mirip. Tak heran bila sebagian masyarakat awam masih menganggap keduanya adalah hal yang sama (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Osteoporosis dan osteoarthritis memiliki nama yang mirip. Tak heran bila sebagian masyarakat awam masih menganggap keduanya adalah hal yang sama.

"Banyak yang tidak mengerti, dianggapnya sama," jelas spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dr Arif Soemarjono SpKFR FACSM dalam webinar 'Cegah Osteoporosis 2 Generasi' yang diselenggarakan PT Kalbe Farma Tbk, Sabtu (24/10).

Baca Juga

Osteoporosis dan osteoarthritis, lanjut dr Arif, merupakan dua hal yang berbeda. Setidaknya ada tiga perbedaan antara osteoporosis dan osteoarthritis yang disampaikan oleh dr Arif.

Mengenai Penyakit

Osteoporosis merupakan sebuah penyakit di mana massa tulang mengalami penurunan. kondisi ini dapat memicu terjadinya tulang keropos sehingga osteoporosis juga dikenal sebagai pengeroposan tulang.

Di sisi lain, osteoarthritis meruapkan peradangan pada sendi. Salah satu tanda dari kondisi ini adalah kerusakan pada tulang rawan sendi. Sebagian masyarakat awam mengenal osteoarthritis sebagai pengapuran.

"Tetapi sebetulnya bukan pengapuran (melainkan radang pada sendi)," ungkap dr Arif.

Lokasi

Secara umum, osteoporosis bisa mengenai semua tulang. Akan tetapi, pemeriksaan osteoporosis biasanya dilakuakn di tiga titik yaitu pergelangan tangan, sendi panggul, dan tulang belakang.

"Karena itu yang paling rentan terhadap patah tulang," tambah dr Arif.

Osteoarthritis bisa mengenai semua persendian. Akan tetapi, kasus osteoarthritis paling banyak ditemukan pada sendi lutut. Alasannya, sendi lutut merupakan sendi yang menahan beban paling besar ketika tubuh bergerak.

Risiko dari Makanan

Asupan makan menjadi salah satu faktor yang dapat mengendalikan risiko osteoporosis. Dalam hal makanan, yang memiliki peran cukup signifikan adalah asupan kalsium dan vitamin D.

"Terutama pada perempuan yang menginjak usai 35-40 tahun ke atas, massa tulang mulai berkurang. (Risiko) akan meningkat saat mulai menopause," papar dr Arif.

Sebaliknya, osteoarthritis tidak berkaitan dengan makanan. Risiko osteoarthritis lebih dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari. Karena itu, penting untuk tidak membebani sendi secara berlebihan dalam keseharian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement