Senin 26 Oct 2020 16:17 WIB

Pemerintah Diwanti-wanti Serius Atasi Gap Testing

Gap testing antara kasus aktif dan suspek di Indonesia sangat tinggi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Petugas medis melakukan tes usap PCR.Indonesia memiliki masalah serius dalam hal jurang antara tes di kasus aktif dan suspek Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas medis melakukan tes usap PCR.Indonesia memiliki masalah serius dalam hal jurang antara tes di kasus aktif dan suspek Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, meminta pemerintah serius mengatasi pandemi Covid-19. Salah satu langkahnya dengan meningkatkan testing Covid-19 agar mencegah jurang suspek dengan kasus aktif.

Dicky menekankan prinsip mencegah daripada mengobati harus dijunjung tinggi oleh pemerintah. Apalagi untuk saat ini, vaksin Covid-19 masih dalam tahap penelitian dan uji coba di seluruh dunia.

Baca Juga

"Ini harus dicegah dan diantisipasi. Prinsip pencegahan lebih baik harus dipegang teguh. Karena banyak mudharatnya kalau terinfeksi," kata Dicky pada Republika, Senin (26/10).

Diketahui, ada 63.556 kasus aktif Covid-19 per Ahad (25/10). Jumlah ini lebih rendah daripada angka suspek 168.918 orang. Artinya ada banyak kasus suspek tapi tidak dites.