REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengakui belum bisa mengetahui siapa pelaku penembakan dan penganiayaan yang menewaskan Pdt. Yeremias Zanambani di Hipadipa. Sampai saat ini petugas masih menyatakan pelaku yang menembak serta menganiaya Pdt Yeremias hingga meninggal sebagai orang tak dikenal (OTK) dan anggota masih melakukan penyelidikan.
"Butuh beberapa tahapan hingga bisa menentukan siapa pelakunya termasuk barang bukti pendukung dan olah TKP. Mohon bersabar karena penyidik masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus tersebut," ujar Irjen Pol Waterpauw di Jayapura, Senin.
Ia mengakui rencana melakukan autopsi dengan mengali kuburan korban atau eksomasi saat ini sedang dipersiapkan sehingga dapat dilakukan tanpa mendapat kendala."Tidak mudah mempersiapkannya mengingat harus ada jaminan keamanan yang didukung cuaca," kata Waterpauw seraya menambahkan, belum diputuskan kapan dilaksanakan.
Pihak keluarga, jelas Kapolda, pada intinya sudah menyetujui dengan syarat melibatkan TGPP dan Komnas HAM.
Papua.Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab yang mendampingi Kapolda Papua menyatakan siap memproses bila ada anggota TNI-AD yang terlibat dalam tewasnya Pdt Yeremias."Kami pasti memproses anggota bila nantinya ada yang terlibat, " tegas Mayjen TNI Asaribab.Pdt.Yeremias Zanambani ditemukan meninggal setelah ditembak saat memberi makan ternak babi di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya, pada 19 September lalu.