Selasa 03 Nov 2020 12:34 WIB

Europe on Screen 2020 Hadir secara Virtual

Europe on Screen 2020 akan dihelat secara virtual pada 16-30 November 2020.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Industri perfilman (ilustrasi). Europe on Screen menjadi festival film asing besar pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara daring.
Foto: www.freepik.com
Industri perfilman (ilustrasi). Europe on Screen menjadi festival film asing besar pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Europe on Screen (EoS) hadir kembali untuk ke-20 kalinya di Indonesia pada 16-30 November 2020 mendatang. Dihelat di tengah pandemi Covid-19, festival akan diadakan secara daring melalui situs Festival Scope.

Ini merupakan festival film asing besar pertama di Indonesia yang diselenggarakan secara daring. Edisi online EoS 2020 tetap menghadirkan serangkaian film Eropa kontemporer terbaik, termasuk 40 film panjang dari 25 negara Eropa dan satu kompilasi film pendek pemenang kompetisi Short Film Pitching Project EoS 2019.

Baca Juga

 

“Festival Film Europe on Screen tahun ini istimewa karena untuk pertama kalinya dalam sejarah 20 tahun festival, seluruh pemutaran film diselenggarakan secara virtual dalam platform online untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, dalam konferensi pers Europe on Screen.

Festival co-director EoS, Nauval Yazid, menyebut festival daring juga membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat menonton di Europe on Screen, di manapun dan kapanpun. Festival Scope adalah situs khusus untuk mengadakan festival film secara daring yang sudah digunakan beberapa festival film internasional dunia, seperti Venice, Helsinki, dan lain-lain.

Untuk mendapatkan tiket menonton, penonton diharuskan untuk membuat akun di situs Festival Scope serta memiliki browser dan sistem operasi gawai terkini. Tiket gratis akan tersedia di hari pemutaran dengan jumlah terbatas untuk setiap filmnya.

 

Swoon yang merupakan film panjang asal Swedia tahun 2019 akan menjadi film pembuka festival tahun ini. Film pemenang penata musik dan penata kostum terbaik dalam ajang Guldbagge Awards 2020 itu terinspirasi oleh sejarah taman rekreasi Grona Lund di Stockholm, Swedia.

Festival akan ditutup dengan How About Adolf?. Film komedi tahun 2018 dari Jerman arahan Sönke Wortmann itu mendapatkan nominasi film terbaik dalam ajang Film Festival Cologne 2018.

 

Semangat EoS untuk mendukung industri film di Indonesia juga berlanjut dengan mengadakan program Short Film Pitching Project (SFPP). Di EoS SFPP 2020, para pembuat film dapat mendaftarkan ide cerita film pendeknya dan berkesempatan memenangkan dana produksi parsial dari Europe on Screen.

Ada sembilan finalis yang telah terpilih. Penjurian SFPP dapat disaksikan oleh publik pada 23-24 November 2020 secara daring.

"Dari 170 ide cerita yang kami terima, kami sudah memilih sembilan finalis dan mereka akan mempresentasikan idenya di depan para juri secara daring untuk dipilih tiga pemenang," kata festival co-director EoS, Meninaputri Wismurti.

 

Berikut daftar finalisnya:

1. Kaum - Bayu Topan – Banyuwangi

2. Two Suicide Bombers and A Godot (Bom Bunuh Diri dan Godot) - Carya Maharja & Radisti Ayu Praptiwi - Jakarta

3. Setengah Lima - Jatmiko Wicaksono & Abiyoso – Tanjung

4. Kacamata (Glasses) - Guns Gunawan & Mariah Kibtia – Jakarta

5. Seseorang Yang menutupi Layar - Nashiru Setiawan – Malang

6. The Great Eclipse of The Heart - Fadel R & Yanuar Priambodo – Jakarta

7. Kepada Istriku (Marta, I’m Home) - Patrick Warmanda & Robert Darmawan – Jakarta

8. Can I Get Some Those Packages? - Gemilang Cahaya Adibrata & Shahabi Sakri – Jakarta

9. Bicycle With Thief - Abel Fattim Diawara & Jeremy Randolph - Tangerang  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement