REPUBLIKA.CO.ID, SALZBURG -- Bayern Muenchen tampil galak di kandang RB Salzburg dalam pertandingan ketiga penyisihan Grup A Liga Champions, Rabu (4/11) dini hari WIB. Muenchen menang 2-6 atas tuan rumah dan semakin mengokohkan posisi mereka di puncak klasemen.
Pelatih Bayern Muenchen Hansi Flick mengklaim permainan Salzburg sama seperti yang dianalisa sebelum pertandingan. Ketika mereka memenangkan perebutan bola makan transisi yang diterapkan sangat bagus. Tuan rumah terkadang membuat anak asuhnya kesulitan.
“Namun demikian pada akhirnya kami menunjukkan kekuatan kami,” ujarnya dikutip dari laman resmi klub.
Flick puas dengan mentalitas yang ditunjukkan pemainnya. Ia juga persembahkan kemenangan tersebut kepada penggemar. Ia mengatakan peran mereka sangat besar atas kemenangan tersebut bukan karena kehebatan pelatih.
Penyerang Muenchen Thomas Muller mengakui sudah akrab dengan gaya permainan Salzburg karena itu tak mengejutkan. Mereka bermain sangat intensif dan berani mengambil berisiko. Mereka hampir sama dengan Muenchen namun lebih sedikit mengendalikan pertandingan.
547 - Thomas Müller plays his 547th competitive match for @FCBayernEN, drawing level with Hans-Georg Schwarzenbeck – only one outfield player since Bundesliga promotion 1965 more: birthday boy Gerd Müller (565 competitive matches). Legends. #SALFCB pic.twitter.com/LLbAu0LQSn
— OptaFranz (@OptaFranz) November 3, 2020
“Salzburg berani dan diberi penghargaan sebagian karena itu. tapi mereka juga mengungkapkan beberapa celah di pertahanan kami,” katanya.
Leroy Sane menambahkan Salzburg cukup menyulitkan Muenchen. Ia meminta penggemar tak hanya melihat skor yang mencolok namun jalannya pertandingan. Salzburg merupakan tim bagus dan mereka selalu menunggu kesalahan dari Muenchen.
Muenchen akhirnya melakukan pekerjaan sangat baik dengan nyaris tak melakukan kesalahan. Menurut Sane, timnya tak berhenti menyerang ketika sudah unggul 3-2. Bek Muenchen Jerome Boateng mengatakan Muenchen menunjukkan ingin meraih kemenangan sejak menit awal.
“Kami tidak pernah menyerah dan selalu ingin menang. Kami menaikkan tempo permainan jelang akhir pertandingan,” kata Boateng.