REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa pemerintah sudah menyalurkan Rp 18 triliun lebih Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. Ia mengatakan bahwa pemerintah sudah menyalurkan Rp 18,1 triliun kepada 8.001.512 keluarga penerima manfaat (KPM) di perdesaan dan berharap bantuan tersebut bisa meningkatkan daya beli warga dan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi desa.
“Dana desa untuk BLT yang sudah tersalur mencapai Rp 18 triliun lebih. Ini merupakan salah satu kegiatan pendukung resiliensi ekonomi desa melalui BLT Dana Desa,” katanya sebagaimana dikutip dalam siaranpers kementerian diJakarta, Rabu (4/11).
Selain disalurkan kepada warga dalam bentuk BLT, semasa pandemiDana Desa juga digunakan untuk menjalankan programPadat Karya Tunai Desa (PKTD), yang memberikan peluang kerja bagi warga desa. Budi mengatakan bahwapandemi Covid-19 dampaknya luas. Masyarakat di perdesaan pun ikut merasakan dampaknya.
"Maka sesuai arahan Presiden, Dana Desa dialokasikan untuk tiga hal yakni BLT, PKTD, dan berbagai program sosial untuk mendukung jaring pengaman sosial bagi masyarakat perdesaan," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa persentase Dana Desa yang masuk ke Rekening Kas Desa (RKDes) pada 2020 sampai 24 Oktober tercatat 80,87 persen, lebih tinggi daripada persentase Dana Desa yang masuk ke RKDespada kurun yang sama tahun 2019 yang tercatat 61,54 persen.
“Ada perbandingan year on year, tahun 2019 dengan tahun 2020. Per 24 Oktober, kita bisa lihat, Dana Desa yang cair ke rekening desa itu sudah mencakup 80,87 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya,” katanya.