Rabu 04 Nov 2020 16:26 WIB

Ocasio-Cortez Menang Lagi Jadi Pukulan Keras Partai Republik

Ocasio-Cortez, perempuan berusia 31 tahun, kembali terpilih jadi anggota Kongres AS

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Alexandria Ocasio-Cortez
Foto: AP
Alexandria Ocasio-Cortez

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kemenangan anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Alexandria Ocasio-Cortez untuk kembali menjabat di House of Representative menjadi pukulan yang cukup keras bagi Partai Republik. Pasalnya, penantang Ocasio-Cortez menghabiskan jutaan dolar AS untuk mengalahkannya.

Mantan guru sekolah Katolik dan petugas Polisi New York John Cummings mendapatkan banyak uang dari para donatur seluruh negeri. Ia memainkan sentimen pendukung Partai Republik terhadap Ocasio-Cortez yang menjadi bintang di Partai Demokrat.

Baca Juga

Pada Rabu (4/11) New York Times melaporkan Cummings mampu menyewa konsultan mahal, membeli iklan senilai jutaan dolar, dan menyebarkan 700 ribu surat ke berbagai distrik Bronx dan Queens, di New York.

Ocasio-Cortez dikabarkan unggul 37 persen dari Cummings. Perempuan termuda yang pernah terpilih sebagai anggota Kongres itu membuktikan dirinya sebagai penggalang dana yang tangguh dengan berhasil mengumpulkan 17 juta dolar AS dari akar rumput.

New York Times melaporkan Ocasio-Cortez siap maju ke pemilihan untuk jabatan lebih tinggi lagi seperti yang ia sampaikan dalam wawancaranya dengan majalah Vanity Fair baru-baru ini.

"Saya tidak tahu apakah benar-benar bertahan di House selamanya atau jika saya tidak bertahan di House, akan seperti apa," kata Ocasio-Cortez dalam wawancara tersebut.

Perempuan berusia 31 tahun itu mengatakan ia tidak akan mengincar jabatan yang lebih tinggi karena jabatan itu sendiri. Tapi mungkin jabatan tersebut akan membuat pekerjaannya lebih 'efektif'.

Di periode pertamanya, Ocasio-Cortez menarik perhatian dari dua spektrum. Ia selalu menjadi incaran kritik anggota Partai Republik dan menjadi bintang untuk sayap liberal dan progresif.

Mantan bartender itu juga berani mengkritik politisi senior Partai Demokrat yang menurut terlalu tunduk pada standar-standar politik di Washington. Ia menantang pemimpin-pemimpin Demokrat untuk mendukung proposal Green New Deal yang ia ajukan.

"(Aktivisme Ocasio-Cortez menunjukkan) politik tidak hanya tentang apa yang Anda lakukan di komite Anda, tapi juga bagaimana Anda membangun tekanan dan gerakan sosial dari luar," kata mantan staf Ocasio-Cortez yang sekarang juru bicara Justice Democrats, Waleed Shahid.

Justice Democrats adalah organisasi akar rumput yang membantu Ocasio-Cortez terpilih. Beberapa spekulasi mengatakan kemungkinan politisi muda itu akan menantang Gubernur New York Andrew M. Cuomo pada primary 2022.

Sebagian mengatakan ia akan menantang Senator Chuck Schumer atau Kirsten Gillibrand. Di malam pemungutan suara Ocasio-Cortez menggelar acara pendidikan pemilih di Sunnyside, Queens, New York.

Ia bertemu dengan para sukarelawan sebelum berbicara dengan tokoh masyarakat setempat. Sambil bercanda ia meminta maaf pada wartawan yang harus datang ke Queens untuk bertanya mengenai masa depannya.

"Orang-orang tidak percaya ketika saya katakan ini, tapi memang benar; saya masih mempertanyakan apakah masa depan saya berada di politik," kata Ocasio-Cortez.

"Ada dunia di mana saya tetap berada di House adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan, ada dunia di mana saya mengabdi dengan kapasitas yang lain adalah hal yang terbaik yang dapat saya lakukan, ada dunia di mana saya keluar dari politik dan kembali ke sekolah, mengajar adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan," ujarnya.

Pada pemilihan 2024, Ocasio-Cortez akan berusia 35 tahun. Sehingga, ia dapat maju sebagai presiden atau wakil presiden. Spekulasi lainnya melihat ia akan bergabung di Partai Demokrat dengan kapasitas yang berbeda. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement