Kamis 05 Nov 2020 20:31 WIB

Masyarakat Jerman Amankan Stok Jelang Lockdown

Permintaan produk kebersihan dan bahan makanan meningkat jelang lockdown di Jerman,

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Permintaan produk kebersihan dan bahan makanan meningkat jelang lockdown di Jerman. Ilustrasi.
Foto: EPA
Permintaan produk kebersihan dan bahan makanan meningkat jelang lockdown di Jerman. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Kasus baru harian Covid-19 di Jerman menyentuh rekor tertinggi pada Kamis (5/11). Data menunjukkan para pembeli telah menyetok tisu toilet, pembersih tangan, dan bahan kue menjelang karantina wilayah (lockdown) lanjutan yang berlaku pekan ini.

Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 naik 19.990 menjadi 596.583 kasus, berdasarkan data Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular pada Kamis. Kantor statistik mengatakan peningkatan kasus Covid-19 dan karantina parsial lanjutan, yang berlaku mulai 2 November, membuat permintaan sejumlah produk kebersihan dan bahan makanan meningkat pada paruh kedua Oktober.

Baca Juga

Penjualan tisu toilet pada pekan awal 19 Oktober tercatat sebanyak 139 persen di atas rata-rata sebelum krisis, yaitu periode Agustus 2019-Januari 2020, menurut kantor statistik. Pembelian disinfektan terus meningkat dalam beberapa pekan belakangan dan naik 104 persen di atas level sebelum krisis pada pekan terakhir Oktober.

Namun, angka itu masih rendah dibandingkan saat karantina pertama selama musim semi. Saat itu, penjualan meningkat hampir delapan kali lipat.

Para pembeli juga menyetok bahan kue, dengan penjualan tepung naik 101 persen dari level sebelum krisis. Sementara ragi dan gula masing-masing naik 74 persen dan 63 persen.

Kendati demikian, omzet dari produk-produk seperti itu juga lebih rendah dibanding pada musim semi. Ini menunjukkan seruan dari politikus untuk menghindari penimbunan makanan setidaknya didengar oleh sebagian masyarakat, kata kantor statistik.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement