Selasa 10 Nov 2020 05:19 WIB

BNPB: Perubahan Perilaku Kunci Utama di Tengah Pandemi Covid

Edukasi terus dilakukan guna mengajak masyarakat terkait perubahan perilaku tersebut.

Ilustrasi Pelanggaran PSBB. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan perubahan perilaku dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik saat ini menjadi kunci utama di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Pelanggaran PSBB. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan perubahan perilaku dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik saat ini menjadi kunci utama di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Harmensyah mengatakan perubahan perilaku dengan menerapkan protokol kesehatan dengan baik saat ini menjadi kunci utama di tengah pandemi Covid-19. "Ini harus menjadi yang utama selain penanganan kesehatan," kata dia saat diskusi daring pada peringatan Hari Pahlawan 2020 yang dipantau di Jakarta, Senin (9/11) malam.

Guna mengajak masyarakat terkait perubahan perilaku tersebut, edukasi-edukasi terus dilakukan baik melalui media massa maupun sosial media dan tentunya peran serta tenaga kesehatan di berbagai daerah juga menjadi penting. Upaya edukasi tersebut sejatinya bertujuan agar perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan secara menyeluruh dan sekaligus berkelanjutan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir.

Baca Juga

"Termasuk pula mengajak masyarakat membiasakan diri meningkatkan imunitas dengan berolahraga serta mengonsumsi makanan bergizi," ujar dia.

Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan perubahan perilaku serta penguatan komunikasi publik. Hal itu diharapkan dapat membawa perubahan bagi masyarakat di Tanah Air.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan berdasarkan laporan data terakhir sebanyak 141 dokter di berbagai daerah gugur dalam penanganan Covid-19. "Bagi dokter, hal ini tidak akan menyurutkan semangat dalam pelayanan pasien-pasien Covid-19," ujar dia.

Sebab, saat ini tenaga kesehatan dibutuhkan sekali dalam melayani orang-orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19. Apalagi, sejatinya jati diri seorang dokter, bidan, perawat, apoteker dan sebagainya mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan.

"Tidak ada pilihan lain, mereka tetap harus mengabdi kepada kemanusiaan. Apalagi di tengah pandemi banyak yang membutuhkan pertolongan," kata Daeng.

Meskipun demikian, sebagai masyarakat setiap individu juga wajib berupaya menurunkan angka kematian termasuk kepada petugas kesehatan dengan cara taat protokol kesehatan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement