Selasa 10 Nov 2020 15:21 WIB

Bus Pariwisata Masuk Jurang, Puluhan Orang Luka-Luka

Rombongan bus pariwisata ini hendak menuju Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (10/11). Akibat kecelakaan itu, 34 orang mengalami luka-luka.
Foto: Dok Polres Tasikmalaya.
Sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (10/11). Akibat kecelakaan itu, 34 orang mengalami luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan dari Sumedang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (10/11). Akibat kejadian itu, puluhan orang mengalami luka-luka. 

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Tasikmalaya, Iptu Engkos Kosasih mengatakan, bus pariwisata Sari Harum bernomor polisi D 7669 AL itu membawa 64 orang rombongan yang berasal dari Sumedang. Rombongan itu hendak menuju Pantai Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. "Mereka berangkat dari Sumedang kemarin jam dua siang, setelah sampai di Pamijahan, menginap semalam dan setelah shalat subuh berang ke Pantai Cipatujah," kata dia, Selasa (10/11) siang. 

Baca Juga

Namun, menurut Engkos, baru sekira 500 meter perjalanan bus pariwisata itu mengalami kecelakaan. Ketika bus melewati jalanan berliku dengan kontur jalan menurun, diduga bus mengalami rem blong. 

Sopir yang hendak menghindari mobil dari arah berlawanan membanting stir ke sebelah kiri. Akhirnya, bus terperosok ke jurang sedalam sekira lima meter. "Alhamdulillah, tak ada korban meninggal dunia. Hanya 34 orang luka ringan," kata Engkos. 

Korban luka langsung dibawa ke puskesmas setempat. Sementara aparat kepolisian telah berada di tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakuakan pemeriksaan.

Sementara itu, sopir bus itu, Febri Susanto (43 tahun) mengatakan, sebelumnya rombongan mereka menginap di Pamijahan selama semalam. Setelah shalat subuh, rombongan berangkat menuju Pantai Cipatujah. Namun, setelah berjalan baru diketahui rem bus blong. "Di tikungan pertama, saya merasa rem tak berfungsi. Padahal saat saya parkir mau jalan itu rem berfungsi," kata dia. 

Ketika sopir mengetahui rem tak berfungsi, ia mencoba menabrakan kendaraan ke pasir. Ternyata kendaraan tak berhenti, justru semakin kencang. "Ketika tikungan kedua. Saya banting arah ke kiri karena ada kendaraan lain dari arah berlawanan. Alhamdulillah tak ada korban jiwa," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement