REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah menurunkan rasa sakit kepada manusia dengan beragam maksud. Salah satunya sebagai penebus dosa sebagaimana hadits yang disampaikan Nabi.
Dalam kitab Mukhtashar Shahih Al-Bukhari karya Nashiruddin Al-Albani dijelaskan sebuah hadits tentang hal itu. Haditsnya berbunyi: “An Abi Sai’idin Al-Khudriyyi wa an Abi Hurairata ani-Nabiyyi SAW qala: maa yushibu al-Muslimu min nashabin wa laa shabin wa la hammin wa la huznin wa laa adzaa wa laa ghammin hatta as-syaukati yusyaakuha illa kuffarallahu biha min khathayaahu,”.
Yang artinya: “Dai Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda: setiap kesulitan, penyakit, kerisauan, kesedihan, aniaya, dan bencana yang menimpa seorang Muslim, bahkan duri yang menusuknya niscaya Allah akan jadikan itu semua sebagai penebus berbagai kesalahan,”.
Dalam menjalani rasa sakit, tentunya terdapat adab serta anjuran agama yang perlu dilakukan seorang Muslim, yaitu untuk selalu bersabar, berikhtiar (mengobati penyakit), dan bertawakal kepada Allah SWT.