REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kedutaan besar Arab Saudi di Den Haag, Belanda dihujani tembakan dalam serangan "pengecut" yang dilakukan oleh mereka yang tak bertanggung jawab, pada Kamis (12/11) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden penembakan tersebut. Hingga kini, motif penembakan masih belum diketahui.
Demikian dialporkan Saudi Press Agency (SPA). Petugas keamanan di Kedubes Arab segera memberi tahu pihak keamanan Belanda atas peristiwa itu. Namun, pihak kedubes segera menutup kantornya setelah insiden terjadi.
Tidak ada staf kedutaan yang terluka selama insiden itu dan Kerajaan mengutuk serangan itu sebagai 'pengecut'. "Tepat sebelum pukul 6 pagi (05:00 GMT) kami menerima pesan bahwa ada tembakan di sebuah gedung di Den Haag. Tidak ada korban luka," kata polisi di Twitter.
Arab Saudi mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Belanda atas tanggapan cepat mereka yang langsung datang ke tempat kejadian. Arab Saudi mendesak warganya di Belanda untuk lebih berhati-hatim pascaserangan penembakan tersebut.
Pihak Kerajaan Arab saud mengatakan, sedang menunggu hasil penyelidikan atas insiden itu. Kerajaan berharap, bisa melihat mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu dibawa ke pengadilan.
Sejumlah selongsong peluru ditemukan di tempat kejadian, kantor berita Belanda ANP mengutip keterangan polisi. Media lokal mengatakan, ada 20 lubang peluru di gedung dan menunjukkan gambar beberapa lubang di jendela. Tidak ada konfirmasi jumlah tembakan oleh polisi.
Petugas telah menutup tempat kejadian dan tim forensik sedang melakukan penyelidikan, kata polisi. Motif penembakan tidak diketahui.
Insiden itu terjadi sehari setelah ledakan bom menghantam peringatan Perang Dunia I yang dihadiri oleh diplomat Prancis dan lainnya di kota Jeddah, Saudi, pada Rabu, melukai sedikitnya dua orang.