Jumat 13 Nov 2020 17:35 WIB

Houthi Tuding WFP Kirim Makanan Kedaluwarsa ke Yaman

Pemberontak Houthi di Yaman telah menyita 326 kontainer bantuan kemanusiaan dari Program Pangan Dunia - Anadolu Agency

Pemberontak Houthi di Yaman telah menyita 326 kontainer bantuan kemanusiaan dari Program Pangan Dunia  - Anadolu Agency
Pemberontak Houthi di Yaman telah menyita 326 kontainer bantuan kemanusiaan dari Program Pangan Dunia - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN - Pemberontak Houthi di Yaman telah menyita 326 kontainer bantuan kemanusiaan dari Program Pangan Dunia (WFP). Houthi menuduh organisasi tersebut mengirimkan makanan dan obat-obatan kedaluwarsa.

"Setelah memeriksa peti kemas, pihak berwenang menemukan bahwa produk telah kedaluwarsa," ungkap al-Mesira.net yang berafiliasi dengan Houthi, mengutip Jabir ar-Razihi, kepala Badan Koordinasi dan Pengelolaan Bantuan Kemanusiaan Hudaydah.

Baca Juga

Produk tersebut, termasuk minyak goreng, obat untuk penyakit kronis, suplemen makanan untuk anak-anak, kacang hijau, dan biskuit kini diamankan oleh Houthi sambil menunggu pengiriman kembali oleh WFP.

Menurut laporan situs itu, WFP diduga sengaja memberikan bantuan makanan dan obat-obatan melalui pelabuhan yang dikendalikan oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan mengirimkannya ke Pelabuhan Hudaydah hanya setelah masa simpannya habis.

Sejauh ini, WFP belum mengomentari masalah tersebut. Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kota, Sana'a.

Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara besar-besaran untuk mengalahkan Houthi. Lebih dari 100 ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini tewas dalam konflik tersebut, yang menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/houthi-tuding-wfp-kirim-makanan-kadaluarsa-ke-yaman/2042369
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement