Jumat 13 Nov 2020 20:43 WIB

Dubes AS Temui Moeldoko, Ini Kata Kim 

Indonesia punya tanggung jawab menjaga perdamaian di Laut China Selatan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Kapal induk USS Nimitz ikut dikerahkan untuk latihan di Laut China Selatan (ilustrasi).
Foto: Lee Jin-man/AP
Kapal induk USS Nimitz ikut dikerahkan untuk latihan di Laut China Selatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat meyakini, Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Laut China Selatan. Pernyataan ini disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim saat bertemu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Jumat (13/11). 

Kim berharap, Indonesia dan Amerika Serikat bisa lebih meningkatkan kerja sama di kawasan tersebut.  “Kami percaya Indonesia memiliki peran untuk memimpin. Karena kami juga memiliki keprihatinan yang sama atas kegiatan China di Laut China Selatan,” ucap Kim, dikutip dari siaran resmi KSP. 

Menanggapi pernyataan Kim, Moeldoko menyampaikan, Indonesia berada dalam posisi netral dalam menghadapi situasi di Laut China Selatan. “Tapi Indonesia berkepentingan untuk berkontribusi pada stabilitas Laut China Selatan,” kata Moeldoko.

Dia juga menceritakan, saat dirinya menjadi Panglima TNI pernah menyampaikan kepada Panglima tentara China bahwa Indonesia tidak ingin terjadi instabilitas di kawasan Laut China Selatan. “Kami punya perhatian sangat serius atas langkah China di kawasan tersebut,” ucap Moeldoko.

Moeldoko  menambahkan, dirinya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan beberapa duta besar Amerika Serikat sebelumnya. Sehingga, dia yakin juga akan memiliki hubungan yang baik dengan Dubes Kim.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-23 ASEAN-RRT menegaskan, Indonesia punya tanggung jawab menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. 

Pernyataan Presiden pun ditegaskan kembali oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan menteri se-ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting). 

Menlu Retno berharap, rancangan undang-undang (RUU) soal penjaga pantai atau coast guard yang sedang disusun Republik Rakyat China harus menciptakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Ia juga mengatakan, stabilitas itu terwujud apabila semua negara mematuhi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau UNCLOS tahun 1982.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement