REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Badan Darurat Rumania melaporkan sekurangnya 10 orang meninggal dunia dalam kebakaran di rumah sakit yang merawat pasien virus korona, Sabtu (14/11) malam waktu setempat. Penyebab kebakaran masih diselidiki.

Kebakaran tersebut terjadi di unit perawatan intensif rumah sakit umum daerah Piatra Neamt dan menyebar ke ruang sebelahnya. Pihak berwenang mengatakan, tujuh orang lainnya mengalami luka dan dalam kondisi kritis termasuk dokter jaga.

Jaksa penuntut mengatakan, pihaknya akan menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Menteri Kesehatan Rumania Nelu Tataru mengatakan, enam pasien yang selamat akan dipindahkan ke rumah sakit khusus Covid-19 di kota Iasi, Rumania timur.

Sementara itu dokter yang mengalami luka bakar parah di 40 persen tubuhnya, akan dipindahkan ke rumah sakit di ibu kota Bukares. "Nanti legislasi, semua rumah sakit umum akan dikoordinasikan oleh kementerian kesehatan," kata Tataru tanpa memerinci.

Rumah sakit lokal saat ini dijalankan oleh dewan daerah. Hal ini membuat pengawasan sistem kesehatan secara keseluruhan menjadi sulit. Tataru mengatakan rumah sakit Piatra Neamt akan terus menjalankan unit perawatan intensif di lantai terpisah.

Kebakaran ini adalah kebakaran yang paling mematikan di negara itu sejak 2015, ketika sebuah klub malam di ibu kota Bukares terbakar dan 65 orang tewas. Api itu memicu protes massal di seluruh Rumania atas budaya korupsi dan kurangnya akuntabilitas negara.

Rumania, yang memiliki salah satu infrastruktur perawatan kesehatan yang paling tidak berkembang di Uni Eropa, telah melaporkan 353.185 kasus virus korona dan 8.813 kematian. Sedangkan hanya di bawah 13 ribu orang dengan deteksi Covid-19 berada di rumah sakit di seluruh Rumania, termasuk 1.172 di unit perawatan intensif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika