Monday, 30 Jumadil Awwal 1446 / 02 December 2024

Monday, 30 Jumadil Awwal 1446 / 02 December 2024

Survei: Toleransi Politik Uang Meningkat di Tangsel

Selasa 17 Nov 2020 20:10 WIB

Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus Yulianto

Burhanuddin Muhtadi.

Burhanuddin Muhtadi.

Foto: IST
Mayoritas responden yang menganggap wajar politik uang mengaku akan menerima uang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, berdasarkan hasil survei, warga Tangerang Selatan (Tangsel) ingin memiliki sosok kepala daerah yang bersih dari korupsi, jujur, dan amanah. Akan tetapi, sebanyak 56,8 persen warga Tangsel juga menyatakan bisa menerima politik uang sebagai hal yang wajar.

"56,8 persen warga Tangsel mengatakan kalau ada calon atau orang yang ngasih hadiah sebagai sesuatu yang wajar. Politik uang dianggap wajar tetapi pemimpin kepala daerah harus bersih dari korupsi," ujar Burhanuddin dalam rilis survei secara daring, Selasa (17/11).

Jumlah ini berdasarkan hasil survei Indikator pada November 2020. Dia membandingkannya dengan hasil survei pada Agustus dan Oktober 2020 dengan jumlah sampel yang sama sebanyak 820 responden yakni warga Tangsel yang memiliki hak pilih pada Pilkada 2020.

Berdasarkan hasil survei di ketiga periode tersebut, toleransi terhadap politik uang makin meningkat mulai dari 35,3 persen, 51,1 persen, hingga 56,8 persen. Sedangkan, responden yang menyatakan tidak bisa menerima politik uang sebagai hal yang wajar makin menurun dari 62,7 persen, 48,4 persen, sampai 43,2 persen.

Mayoritas responden yang menganggap wajar politik uang mengaku akan menerima uang atau hadiah tersebut, tetapi masalah pilihan ditentukan sendiri sesuai dengan hati nurani (79,2 persen). Sementara 16,3 persen warga Tangsel akan menerima dan memilih calon yang memberi uang atau hadiah.

Sisanya 2,2 persen responden tidak akan menerima pemberian tersebut dan 1,8 persen pemilih akan menerima serta memilih calon yang memberi uang atau hadiah lebih banyak. Menurut Burhanuddin, situasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada aspek ekonomi warga diduga menyumbang naiknya sikap permisif pemilih terhadap praktik jual beli suara di Pilkada 2020.

"Dua hal yang menjadi PR kita yaitu partisipasi pemilih dan perlawanan kita terhadap politik uang," kata Burhanuddin.

Margin of error survei ini ialah 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan memakai protokol kesehatan yang ketat.

Diketahui, pemilihan wali kota Tangsel diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah pasangan Muhammad dan Rahayu Saraswati, keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subainto, kemudian pasangan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan, serta anak dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nurazizah, yang berpasangan dengan Ruhamaben.

 

 

 
 

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler