REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengungkapkan bahwa pemainnya mendapatkan tekanan dari klubnya yang meminta agar mengatur waktu bermain dengan timnas. Tujuannya untuk menghindari risiko cedera di tengah jadwal padat.
Pandemi Covid-19 mengakibatkan jadwal pertandingan padat. Akibatnya para pemain mengalami kelelahan yang menjadi masalah utama ditambah jadwal Jeda Internasional. Sedangkan Inggris bermain tiga pertandingan dalam tujuh hari.
Southgate mengatakan pemain ingin bermain untuk negaranya. Namun mereka harus dihadapkan kepada situasi sulit karena tekanan klub. Tekanan itu pasti ada faktor yang melatarbelakanginya sehingga berdampak ke timnas.
“Itu pemandangannya, apakah itu dipublikasikan atau tidak. Itulah kenyataannya. Itu memanifestasikan dirinya dengan cara yang berbeda tetapi itulah yang terjadi,” ungkapnya dilansir dari reuters, Rabu (18/11).
Inggris kehilangan Jordan Henderson dan Raheem Sterling yang mengalami cedera ketika membela Inggris sehingga harus mengundurkan diri. Sedangkan Ben Chilwell sedang ada masalah pada punggungnya.
Melihat situasi tersebut Southgate berempati kepada para manajer klub karena perburuan gelar Liga Inggris sangat ketat. Pasalnya tidak hanya tiga klub yang berjuang ketat dalam perebutan gelar tapi bisa mencapai enam tim.
Semua klub ingin mendapatkan keuntungan dari para pemainnya. Dan masing-masing klub ingin suaranya didengar agar pemainnya bisa bugar ketika kembali ke klub dari membela timnas.
“Dalam hal manajer, ada permainan kekuatan sepanjang waktu baik itu panggilan telepon, pesan, konferensi pers - kami tahu semua yang terjadi. Semua orang pasti akan berjuang di sudut mereka sendiri,” katanya.