Rabu 18 Nov 2020 19:27 WIB

TNI Butuh 10 Ribu Kuota Vaksin Covid-19

Data TNI terkait siapa saja yang akan diberi vaksin terlebih dahulu sudah disiapkan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi prajurit TNI
Foto: Antara
Ilustrasi prajurit TNI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, mengatakan, pihaknya sudah mendata jumlah kuota vaksin yang diperlukan TNI dalam vaksinasi Covid-19. Dari hasil pendataan tersebut diketahui TNI membutuhkan 9.000 hingga 10 ribu vaksin untuk petugas-petugas di lapangan.

"Saat ini memang sudah didata, jumlahnya diperkirakan kuota vaksin untuk TNI sekitar 9.000 sampai 10 ribu," ungkap Riad di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/11).

Baca Juga

Dia menjelaskan, angka tersebut didapatkan setelah pendataan terhadap aparat TNI yang memang berpotensi mendapat vaksinasi dilakukan. Aparat yang berpotensi mendapat vaksin di awal kedatangannya nanti merupakan aparat yang bertugas mengamankan pendisiplinan protokol kesehatan Covid-19 di lapangan.

"Sementara yang langsung, frontline, yang depan dulu. Tapi jelas semua nanti juga tentunya. Tapi saat ini yang jelas yang memang langsung berhadapan, yang memang berisiko tinggi," kata dia.

Menurut Riad, pihaknya belum mengetahui teknis pemberian vaksin tersebut. Namun, proses persiapannya sudah dilakukan dan data-data yang diperlukan terkait siapa saja yang akan diberi vaksin lebih dulu sudah pihaknya miliki.

"Belum. Secara teknis belum. Tapi intinya sudah disiapkan. Jadi yang jelas di data sudah ada, khususnya tenaga kesehatan yang langsung di lapangan," terang dia.

Dia sebelumnya telah menyatakan pihaknya siap untuk menjadi salah satu penerima vaksin Covid-19 pertama. Riad mengatakan hal itu sesuai dengan arahan dan program nasional untuk vaksinasi Covid-19.

"Siap (menjadi penerima vaksin pertama apabila vaksin sudah ada)," ungkap Riad saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat, Rabu (18/11).

Dia menjelaskan, sesuai arahan dan program nasional untuk vaksinasi Covid-19 ada dua target prioritas awal penyuntikan vaksin. Prioritas pertama adalah petugas atau tenaga medis yang berada di garda terdepan menghadapi pandemi Covid-19. Kemudian, yang kedua, adalah petugas pendisiplin protokol kesehatan yang di dalamnya termasuk TNI dan Polri.

"Jadi untuk TNI, yang akan menjalani vaksinasi sesuai program tersebut. Intinya semua yang masuk pada frontline, prioritas tenaga kesehatan, petugas lainnya/semua matra," ujarnya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement