Rabu 18 Nov 2020 20:06 WIB

Pemkab Bandung Antisipasi Tamu Luar Kabupaten

Bandung menjadi zona merah sehingga perlu adanya antisipasi terhadap tamu dari luar.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh penumpang pesawat di area Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (24/4). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan, pelarangan transportasi udara mengangkut penumpang hanya diberlakukan di wilayah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau berstatus zona merah Covid-19
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh penumpang pesawat di area Bandara Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (24/4). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan, pelarangan transportasi udara mengangkut penumpang hanya diberlakukan di wilayah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau berstatus zona merah Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jumlah orang terpapar Covid-19 di Kabupaten Bandung meningkat drastis. Saat ini Kabupaten Bandung kembali menjadi zona merah setelah sebelumnya sempat zona kuning dan orange.

Bupati Bandung, Dadang M Naser mengakui sudah ada beberapa kluster di Kabupaten Bandung. Sehingga perlu adanya antisipasi yang dilakukan termasuk terhadap tamu dari luar Kabupaten Bandung.

Baca Juga

"Kita terus terang kecolongan dengan kluster yang ada di Kabupaten Bandung terkait tentangnya ada peningkatan keterpaparan virus corona. Status kita sekarang ditegur sama pemerintah provinsi menjadi (zona) merah," kata Dadang di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (18/11).

Dadang mengakui peningkatan jumlah terjangkit berasal dari kluster pesantren di dua pesantren yang mencapai angka 208 orang. Selain kluster di sektor pendidikan, kluster keluarga pun mengalami peningkatan.

"Intinya kluster ini juga tertular dari tamu yang hadir di Kabupaten Bandung. Orang tua yang nengok santri, biasanya kan tidak boleh menengok anak ke dalam pondok," tegas Dadang.

Dari informasi awal yang dia pelajari, lanjut Dadang, kebanyakan kluster memang berawal dari tamu luar Kabupaten Bandung. Sehingga perlu adanya antisipasi lebih lanjut.

"Sebanyak 50 persen yang tertular di Kabupaten Bandung itu OTG. Namun setelah kita ada peningkatan tes baik rapid test dan swab test, angkanya menjadi meningkat," kata Dadang.

Namun zona merah yang kini menjadi label Kabupaten Bandung diakui Dadang tidak tersebar di semua Kecamatan. Menurutnya, peningkatan hanya terjadi di Kecamatan tempat pondok pesantren berasal. "Kita antisipasi pesantren yang bersangkutan, untuk diberikan bantuan, medis dan yang lainnya. Terus ada kluster keluarga juga yang sedang isolasi di RS Ebah," kata Dadang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement