Senin 23 Nov 2020 06:50 WIB

Penumpang Meningkat, Pengguna Diminta Manfaatkan KRL Access

Aplikasi KRL Access untuk menghindari kepadatan penumpang saat jam sibuk.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah penumpang saat menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9). PT Kereta Commuter Indonesia mencatat terjadi peningkatak jumlah penumpang KRL. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang saat menaiki KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9). PT Kereta Commuter Indonesia mencatat terjadi peningkatak jumlah penumpang KRL. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter mencatat saat ini penumpang kereta rel listrik (KRL) sudah mulai meningkat. VP Corporate Communications KAI Commuter Anne Purba mengimbau penumpang dapat memanfaatkan aplikasi KRL Access untuk menghindari kepadatan penumpang saat jam sibuk. 

"Aplikasi KRL Access versi terbaru dari KAI Commuter ini dirancang menyesuaikan dengan situasi dan kebutuhan pengguna KRL pada masa pandemi ini," kata Anne dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (22/11). 

Baca Juga

Anne mengatakan, saat ini jumlah pengguna KRL pada November 2020 mulai meningkat seiring dengan masyarakat yang juga mulai kembali beraktivitas dengan menggunakan transportasi publik. Dia menuturkan, jumlah pengguna KRL meningkat 22 persen dibanding bulan sebelumnya. 

"Peningkatan penumpang ini dengan rata-rata pengguna mencapai 400 ribu orang pada hari kerja," tutur Anne. 

Anne memastikan, aplikasi tersebut dilengkapi dengan fitur informasi kepadatan di stasiun yang diperbaharui setiap lima menit. Fitur tersebut menginformasikan terkait kondisi antrean di stasiun kepada para pengguna KRL Access. 

Selain itu, kata Anne, fitur informasi posisi terkini KRL juga tetap tersedia. "Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui posisi kereta yang hendak dinaiki," ujar Anne. 

Anne mengharapkan para pengguna dapat merencanakan perjalanannya dengan membuka aplikasi KRL Access sebelum menuju ke stasiun. Dengan mengakses berbagai informasi yang ada, dia memastikam, pengguna dapat membuat rencana perjalanan dan keputusan yang lebih aman dan tidak berisiko menemui kepadatan di stasiun maupun di dalam kereta. 

Aplikasi KRL Access versi terbaru tersebut telah tersedia sejak Juli 2020 dan tersedia di Play Store untuk Android maupun App Store untuk pengguna iOS. "Hingga saat ini aplikasi KRL Access versi terbaru telah diunduh hampir 200 ribu pengguna," tutur Anne.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement