REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah negara bagian India pada Ahad (22/11) meminta polisi untuk menyelidiki kasus yang dilaporkan oleh salah seorang anggota partai berkuasa di negara itu. Politikus itu keberatan dengan adegan dalam serial Netflix “A Suitable Boy”.
Dalam laman resminya, Netflix mendeskripsikan "A Suitable Boy" sebagai cerita modernitas melawan tradisi dalam India pascapemisahan saat seorang pelajar muda menolak perjodohan dan putra seorang politisi terlibat hubungan terlarang. "A Suitable Boy" menceritakan tentang pencarian seorang gadis muda untuk mendapatkan seorang suami.
Salah satu adegan serial "A Suitable Boy" memperlihatkan seorang gadis Hindu mencium seorang pria Muslim dengan latar belakang sebuah kuil Hindu. Serial ini didasarkan pada novel berbahasa Inggris oleh salah satu penulis terkemuka India, Vikram Seth.
"Adegan itu memiliki pemandangan yang sangat tidak menyenangkan yang telah melukai perasaan agama tertentu," kata menteri dalam negeri dari negara bagian tengah Madhya Pradesh, Narottam Mishra, dalam sebuah cicitan di Twitter.
"Saya telah mengarahkan petugas polisi untuk menguji konten kontroversial ini, dan untuk menentukan tindakan hukum apa yang bisa diambil terhadap produser-sutradara film tersebut, karena menyakiti sentimen agama," kata dia menambahkan.
Pimpinan pemuda dari Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, Gaurav Tiwari, juga meminta Madhya Pradesh untuk mengajukan pengaduan terpisah terhadap Netflix, dan menyebut akan ada aksi protes di jalanan oleh umat Hindu jika serial tersebut tidak dihapus dari platform. Film ini disutradarai oleh pembuat film terkenal India, Mira Nair.
Juru bicara Netflix India menolak mengomentari permintaan polisi, Reuters pun juga tidak bisa menghubungi Nair. Sementara itu, beberapa masyarakat di media sosial mengatakan, ruang lingkup kebebasan kreatif kini kian menyempit di India, terutama ketika melibatkan penggambaran hubungan Hindu-Muslim.
Warganet India pun meramaikan Twitter menuntut pemboikotan Netflix, yang melihat India sebagai salah satu pasar pertumbuhan film yang paling menjanjikan. Di lain sisi, tayangannya justru menghadapi tantangan hukum.
Bulan lalu, sebuah perusahaan konglomerat India menarik iklan perhiasan yang menampilkan keluarga Hindu-Muslim merayakan baby shower bersama, menyusul ancaman ke salah satu tokonya dan kritik luas di media sosial. Awal bulan ini, pemerintah India mengumumkan aturan untuk mengatur konten pada platform streaming video, termasuk Netflix, Amazon Prime Video, dan Hotstar Walt Disney.