Selasa 24 Nov 2020 18:15 WIB

Sebanyak 150 Warga Tebet Dites Cepat Covid, Nihil Reaktif

Sebagian warga yang dites cepat mengikuti acara Maulid Nabi yang dihadiri HRS.

Rep: Febryan. A/ Red: Andri Saubani
Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Polda Metro Jaya menyelenggarakan bakti sosial penyemprotan cairan disinfektan dan tes cepat atau rapid test COVID-19 karena adanya temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di kawasan Tebet.
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Polda Metro Jaya menyelenggarakan bakti sosial penyemprotan cairan disinfektan dan tes cepat atau rapid test COVID-19 karena adanya temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di kawasan Tebet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menggelar rapid test gratis di Gelanggang Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, sejak kemarin (23/11). Hingga siang ini (24/11), sudah 150 warga kelurahan Tebet Timur yang dites. 

"Sampai hari ini tidak ada yg reaktif. Nihil," kata Kapolsek Tebet Komisaris Polisi Budi Cahyono kepada Republika, Selasa (24/11) pukul 12.00 WIB. 

Baca Juga

Budi mengatakan, dari 150 warga yang dites itu, sebagian sempat mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri Habib Rizieq Shihab (HRS). Kegiatan tersebut diketahui menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19. 

 

"Sebagian ikut (acara Maulid), sebagian tidak. Tapi warga yang dites ini adalah warga sekitar Tebet Timur yang kontak dengan jamaah (acara Maulid)," tutur Budi. 

 

Budi menambahkan, kegiatan rapid test ini bakal terus berlanjut hingga Rabu (25/11). Warga yang ikut rapid test diberikan bantuan sembako. 

 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, kegiatan ini digelar sehubungan dengan pernyataan Satuan Tugas Covid-19 bahwa telah muncul klaster penyebaran Tebet. Musababnya adalah kerumunan ratusan orang saat Maulid Nabi yang turut dihadiri pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Majelis Taklim dan Zikir Al-A'faf di Tebet Timur, pada Jumat (13/11). 

 

In Picture: Buntut Kerumunan Massa Wagub DKI Penuhi Panggilan Kepolisian

 

 

Salah warga yang ikut rapid test tersebut adalah Sukiman (49 tahun). Ketika ditemui Republika di lokasi rapid test kemarin (23/11), warga Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, itu mengaku mau ikut karena ingin memastikan kesehatannya. Sebeb, ia sempat menghadiri acara Maulid tersebut. 

 

"Saya ikut kemarin waktu Habib Rizieq ke sini. Kami rindu dengan beliau karena sudah 3,5 tahun tidak pulang. Saat selesai acara saya sampai berdesakan supaya bisa memegang tangan beliau," kata Sukiman, yang datang rapid test mengenakan sarung, baju koko, dan peci putih itu.

 

Camat Tebet, Dyan Airlangga, kemarin membantah pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebut 50 warganya positif Covid-19 setelah mengikuti kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri HRS di Tebet alias klaster Tebet. Dyan menyebut, 50 orang positif itu hasil tes secara acak terhadap warga Tebet, bukan berarti mereka semua mengikuti acara Maulid.

"50 itu memang acak saja dari warga yang tidak enak badan atau dia habis jalan dari mana gitu," kata Dyan saat menghadiri kegiatan rapid tes massal yang digelar Polda Metro Jaya di Gelanggang Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (23/11).

 

photo
Habib Rizieq Shihab - (republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement