REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelajar mulai dari sekolah dasar sampai menengah ke atas sudah hampir satu tahun “terpaksa” melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh menggunakan media internet. Pandemi Covid-19 menjadi tantangan dalam sektor pendidikan di Indonesia. Dirjen Informasi dan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Prof. Widodo Muktiyo mengatakan kegiatan belajar jarak jauh yang sudah berlangsung selama ini merupakan wujud dari kebiasaan normal baru. Pelajar dituntut tetap produktif meskipun di tengah pandemi.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan ke publik bahwa per Januari 2021, sekolah akan dibuka kembali. Widodo pun mengapresiasi langkah Mendikbud yang menurutnya merupakan langkah strategis.
“Bulan Januari 2021 akan dimulai kembali kegiatan belajar mengajar langsung dengan memperhatikan kondisi wilayah masing-masing. Ini adalah langkah maju untuk melihat bahwa kita harus produktif, harus belajar tetapi aman Covid-19,” ujar Widodo dalam rilisnya, Rabu (25/11).
Meskipun begitu, Widodo mengimbau agar pelajar tidak terlena, dengan cara tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan dengan ketat. Protokol kesehatan menjadi harga mati.
"Budaya 3 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) tetap harus senantiasa kita jalankan, karena benteng paling aman untuk menjaga diri dari pandemi, bahkan meskipun sudah divaksinasi sekalipun, 3M harus tetap dijaga,” imbau Widodo.
Sementara, pihak pengajar atau guru berharap para pelajar tetap mengoptimalkan penggunaan media digital meskipun nantinya sudah kembali sekolah dengan tatap muka. Pemanfaatan internet dalam sektor pendidikan sangat bermanfaat bagi pelajar dalam mengembangkan minat dan bakat serta mengasah kreatifitas diri.
“Pemanfaatan internet untuk mendukung kegiatan pendidikan antara lain untuk memperoleh berbagai informasi, penyebaran informasi, konsultasi dengan tutor, perpustakaan digital, pembelajaran daring, dan pemanfaatan teknologi informasi berbasis digital,”, ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Bogor, R. Bambang Aryan Soekisno.