Selasa 01 Dec 2020 08:25 WIB

Laporan: Serangan Udara Tewaskan Komandan Garda Iran

Komandan dilaporkan terbunuh bersama tiga orang lainnya.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Garda Revolusi Iran.
Foto: EPA
Garda Revolusi Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan udara terjadi di perbatasan Irak - Suriah antara Sabtu dan Ahad (29/11) lalu. Pejabat keamanan Iran dan milisi lokal melaporkan serangan tersebut menargetkan seorang komandan Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

Menurut keterangan pejabat keamanan, komandan terbunuh bersama tiga orang lain yang bepergian dengan kendaraan bersamanya. Namun identitas komandan tersebut belum bisa dipastikan. "Kendaraan itu membawa senjata melintasi perbatasan Irak dan dihantam setelah memasuki wilayah Suriah," ujar dua pejabat keamanan Irak tanpa menyebutkan nama secara terpisah, dikutip laman Al Arabiya, Selasa (1/12).

Baca Juga

Pejabat mengatakan, kelompok paramiliter Irak yang didukung Iran kemudian membantu mengambil jenazah para korban. Namun mereka tidak merinci ataupun memberikan waktu pasti kejadian tersebut.

Sumber militer dan milisi setempat mengonfirmasi insiden itu. Meski, Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen bahwa seorang komandan Iran terbunuh.

Insiden ini terjadi setelah beberapa hari ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di Teheran. Iran menuduh dalam di balik pembunuhan itu adalah Israel.

Sementara, pada pekan lalu Israel melancarkan serangan udara terhadap berbagai sasaran Suriah dan Iran di Suriah. Hal ini menandakan bahwa mereka akan mengejar kebijakannya untuk menyerang sasaran Iran di kawasan itu ketika Presiden AS Donald Trump bersiap untuk meninggalkan Gedung Putih.

Para pejabat Irak khawatir akan terjadi perang yang memanas jelang Presiden terpilih Joe Biden menjabat. Sebab ia dipandang kurang konfrontatif dengan Iran daripada pemerintahan Trump.

Milisi Irak yang didukung Iran masih belum pulih dari pembunuhan dalang militer Iran Qassem Soleimani oleh AS pada Januari dan pemimpin Irak mereka Abu Mahdi al-Muhandis. Iran telah bersumpah akan membalas dendam terhadap AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement