Selasa 01 Dec 2020 14:56 WIB

Gubernur Riau Syamsuar dan Istri Positif Covid-19

Syamsuar sempat bertemu Wishnutama di Bali, dan Menteri Siti Nurbaya di Jakarta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Riau Syamsuar dinyatakan positif Covid-19.
Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
Gubernur Riau Syamsuar dinyatakan positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar dan istri, Misnarni terkonfirmasi positif Covid-19 dan keduanya menjalani perawatan di kota Pekanbaru.

Juru Bicara Covid-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P(K) pada Selasa (1/12), mengumumkan kondisi Syamsuar dan isteri yang kini terinfeksi virus tersebut. Gubernur dan istri, sambung dia, menjalani perawatan isolasi di salah satu rumah sakit rujukan di Kota Pekanbaru.

“Kondisi mereka berdua stabil, artinya gejalanya ringan. Sesudah tadi pagi kami berdiskusi, karena beliau ada komorbid (penyakit penyerta) dan faktor usia, kita sarankan perawatan di rumah sakit. Jadi jam satu siang tadi sudah masuk ke salah satu rumah sakit,” kata Indra di Kota Pekanbaru, Selasa.

Indra menjelaskan, gubernur dan istri dirawat di kamar isolasi yang sama, dan telah dibentuk tim dokter khusus untuk menangani keduanya. Harapannya dengan berada di satu kamar yang sama, Syamsuar dan isterinya bisa saling menguatkan selama menjalani isolasi.

“Memang pada beberapa kasus pasien yang keluarga, saya sarankan digabung, agar saling menguatkan karena di ruang isolasi yang diperhatikan adalah psikologisnya. Lebih baik ada temannya daripada sendiri,” ujarnya.

Menurut dia, kronologi kasus yang menimpa gubernur berawal dari pekan lalu, saat beberapa pegawai yang bekerja di kompleks gubernur dan beberapa keluarga kepala dinas mengalami keluhan. Setelah dites, ada sebagian yang terkonfirmasi Covid-19.

Selain itu, gubernur dan istrinya sempat ke luar kota untuk bertugas, yakni ke Bali bertemu dengan Menteri Pariwisata Wishnutama dan ke Jakarta bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement