Rabu 02 Dec 2020 14:52 WIB

Dua Kamus Nobatkan 'Pandemi' Sebagai Kata Populer Tahun Ini

'Pandemic' menjadi kata terpopuler alias Word of the Year tahun ini.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pandemic menjadi Word of the Year 2020 menurut Dictionary.com dan Merriam-Webster.
Foto: Tangkapan layar
Pandemic menjadi Word of the Year 2020 menurut Dictionary.com dan Merriam-Webster.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Untuk pertama kalinya, dua perusahaan kamus skala dunia menetapkan satu kata yang sama sebagai kata terpopuler tahun ini. Kata dalam bahasa Inggris tersebut adalah "pandemic" yang berarti pandemi dalam bahasa Indonesia.

Merriam-Webster dan Dictionary.com memiliki alasan berbeda dalam menentukan kata terpopuler tahun ini versi masing-masing. Selama setahun, kedua perusahaan telah mencatat pergeseran sejumlah kata.

Baca Juga

Akan tetapi, baik Merriam-Webster maupun Dictionary.com hanya mengumumkan satu kata terpopuler. "Pandemi mungkin bukan kejutan besar," ujar editor Merriam-Webster, Peter Sokolowski, dikutip dari laman AP, Rabu (2/12).

Menurut Sokolowski, kata "pandemi" bukan hanya memuat pemaknaan teknis, tapi sudah menjadi ujaran umum dan dikenal meluas di masyarakat berbagai belahan dunia. Dia memprediksi kata itu akan terus dipakai di masa depan.

Pencarian kata "pandemi" di situs Merriam-Webster.com melonjak drastis tahun ini. Pada 11 Maret 2020, keingintahuan masyarakat mengenai kata itu melonjak 115.806 persen lebih banyak dibanding periode sama sejak tahun sebelumnya.

Kata "pandemic" memiliki akar dari Latin dan Yunani. Jika dibedah, kata tersebut adalah kombinasi dari "pan" yang artinya semua, serta "demos" yang artinya orang atau populasi. Kata "demos" juga menjadi akar untuk istilah demokrasi.

Asal-muasal kata pandemi bermula pada pertengahan 1600, yang awalnya digunakan secara luas untuk penyebutan "universal". Namun, sejak terjadinya wabah Abad Pertengahan 1660-an, pandemi merujuk pada penyakit yang meluas dalam teks medis.

Sokolowski mengaitkan popularitas pencarian untuk kata pandemi bukan hanya karena masyarakat tidak tahu apa artinya. Sebagian besar juga mencari detail lebih lanjut atau untuk menggali inspirasi serta mendapat kenyamanan dalam pengetahuan.

Itu sama halnya dengan kata berkah banyak dicari ketika hari raya. "Pencarian kata seperti lonjakan nyata ketika momen tragedi atau kejutan nasional terjadi. Itu adalah bukti gagasan dalam kamus turut menata pikiran seseorang," ungkapnya.

Merriam-Webster mulai mengumumkan adanya kata terpopuler tahunan sejak 2008, dengan kata "bailout" atau dana talangan. Kata bahasa Inggris terpopuler 2019 adalah "they" alias mereka, yang pencariannya melonjak 313 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara , Dictionary.com memulai penobatan kata terpopuler sejak 2010, dengan "change" atau perubahan. Kata populer pada 2019 adalah "existential" atau eksistensial, di tengah aneka perubahan iklim, demokrasi, dan fenomena budaya lain.

Editor riset senior di Dictionary.com, John Kelly, mengatakan kepada AP tentang lonjakan serupa kata pandemi tahun ini. Peningkatannya naik lebih dari 13.500 persen pada 11 Maret 2020, hari ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkannya.

Kelly menyoroti, lonjakan tersebut tidak cuma masif, tetapi juga menunjukkan betapa signifikan pencariannya selama waktu berikutnya sepanjang tahun. Setiap bulan, pencarian kata pandemi 1.000 persen lebih tinggi dari biasanya.

Setelah setengah tahun, kata itu tetap bertahan di daftar puncak kata terpopuler di Dictionary.com. Demikian pula istilah baru lainnya seperti aerosol, contact tracing, social distancing, serta herd immunity.

"Ini semua adalah bagian dari kosakata baru yang dibutuhkan semua orang untuk tetap merasa aman dan terinformasi. Luar biasa," kata Kelly, yang bekerja dengan tim leksikograf alias para ahli penyusunan kamus lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement