REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amany Lubis mengajak media massa di Indonesia untuk semakin berperan dalam pembangunan umat dan bangsa ke arah yang lebih positif.
"Media massa agar ke arah semangat membangun negeri," katanya dalam "halaqah" dengan pimpinan media massa yang digelar secara virtual, Kamis (3/12).
Hadir secara virtual di antaranya Arief Mujayatno Kepala Redaksi Kesra LKBN ANTARA, Nur Hasan Murtiaji (Wapemred Republika), Erwin Dariyanto (Redaktur Pelaksana detik.com), Jauhari Samalanga (Pemred harianaceh.co.id) dan Suriyanto (Redpel CNN Indonesia), dan Rizal Maulana (Pemred akurat.co).
Insan media tersebut bertukar pikiran mengenai media massa terkini dan berbagai hal terkait MUI. Amany yang juga Rektor UIN Jakarta mengatakan peran media massa sangat penting bagi umat dan bangsa. Media juga menjadi mitra MUI untuk terus memperkuat nasionalisme dan wawasan keagamaan.
Kemitraan MUI dan media tergolong krusial dalam berbagai bidang. Untuk itu, dia mendorong agar media massa dapat memproduksi berita secara positif. Adapun jika kontennya negatif, maka agar arah pemberitaannya menjadi instrumen untuk memperbaiki keadaan ke arah yang lebih baik.
"Media massa tidak berperan jika hanya menginfokan yang positif. Yang negatif perlu juga tapi untuk memperbaiki bukan memperkeruh suasana," katanya.
Amany juga mengingatkan perlunya bagi media massa untuk memerangi kabar bohong atau hoaks yang kini mudah ditemui di tengah masyarakat. Dalam memerangi hoaks, MUI akan bersinergi dengan insan media massa.
"Indonesia mau membangun peradaban maka harus bersinergi," ujar Amany.