Selasa 08 Dec 2020 06:31 WIB

Penggunaan Vaksin Covid-19 Tunggu BPOM dan MUI

Menko PMK menyatakan kajian kehalalan vaksin Covid-19 sudah pungkas.

Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Foto: MUKHLIS JR/ANTARA
Petugas memindahkan vaksin COVID-19 setibanya di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/12/2020). Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 produk Sinovac sudah tiba di Tanah Air dan kini telah disimpan dalam cold storage PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, pada Ahad (6/12) malam. Penyaluran dan penggunaan vaksin yang telah tiba tersebut masih menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan fatwa halal Majelis Ulama Indonesia.

"Vaksinasi akan dilakukan sesudah mendapatkan izin BPOM dan MUI dan rencananya akan tiba pada Januari tahun depan," kata Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir dalam pernyataannya, Senin (7/12). "Alhamdulillah, kami bersyukur karena vaksin Covid-19 mulai tiba secara bertahap di Indonesia," ujarnya melanjutkan.

Erick yang juga menjabat sebagai menteri BUMN itu menekankan, vaksin yang tiba ini adalah vaksin bantuan pemerintah. Sasarannya adalah para tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Sementara, yang akan datang kemudian sebagian ditujukan untuk vaksin mandiri.

Erick menyebut, hal ini sebuah langkah maju bukti kerja sama yang kuat lintas kementerian dan lembaga. "Solusi dari pandemi ini adalah gotong royong. Gotong royong menjaga prokes, gotong royong membantu yang terdampak. Begitu juga dengan vaksinasi, saya ajak masyarakat mampu turut bergotong royong," kata Erick.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, kajian dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Lembaga Pengkajian Pangan obat-obatan dan Kosmetik MUI telah selesai dan telah disampaikan untuk pembuatan fatwa serta sertifikasi halal MUI.

"MUI telah bekerja keras untuk memberikan fatwanya," ujar Muhadjir, Senin (7/12). Ia mengatakan, berdasarkan fikih Islam, Covid-19 ini termasuk kategori yang darurat yang harus dihilangkan dengan cara apa pun.

Jika tak ada satu pun vaksin di dunia yang berstatus halal, tak berarti vaksin Covid-19 tersebut tidak boleh dipakai. "Karena kematian, kedaruratan itu harus disingkirkan menurut hukum agama," katanya menjelaskan. Namun, jika ada vaksin yang berstatus halal, vaksin tersebut yang akan menjadi pilihan.

photo
Foto selebaran yang disediakan oleh Istana Kepresidenan Indonesia menunjukkan para pekerja yang menurunkan vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech, Ltd di Bandara Internasional Jakarta di Tangerang, Indonesia, 06 Desember 2020. - (EPA-EFE/INDONESIAN PRESIDENTIAL PALACE )

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengeklaim, pemeriksaan, packing list, termasuk dokumen laporan kedatangan telah dilakukan sebagai bagian memastikan kualitas vaksin. Ia menambahkan, tidak ada kemasan atau isi vaksin yang rusak. Suhu selama perjalanan pengiriman juga menurutnya sesuai dengan prosedur.

Ia menyebutkan, PT Bio Farma juga memastikan kendaraan dingin d lam kondisi baik sehingga pengawasan suhu dalam perjalanan bandara sampai ke gudang vaksin dapat terjaga baik. Gudang vaksin yang telah disiapkan, menurut Menkes, juga dengan kapasitas yang dapat menampung vaksin serta sesuai dengan prosedur operasional standar (POS) manajemen rantai dingin (cold chain).

Terawan menambahkan, 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang tiba di Tanah Air merupakan bagian pengadaan vaksin tahap pertama sebanyak 3 juta dosis Covid-19 yang inaktivasi. Selanjutnya, vaksin akan segera dievaluasi BPOM untuk kemudian mendapatkan persetujuan penggunaan darurat (EUA).

Kementerian Kesehatan, menurut dia, telah menyiapkan jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin per kabupaten/kota yang selanjutnya data tersebut masuk dalam informasi tim KPCPEN yang akan menyiapkan data sasaran per nama/alamat. Ia memastikan pelaksanaan distribusi vaksin sesuai dengan prosedur cara distribusi obat yang baik (CDOB).

Adapun skemanya vaksin didistribusikan ke gudang vaksin di dinas kesehatan provinsi, kemudian vaksin diedarkan di dinas kesehatan di bawahnya. Terawan juga meminta masya rakat tetap ingat protokol kesehatan pesan ibu, pakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, diplomasi Indonesia akan terus mengawal upaya-upaya pengiriman vaksin selanjutnya. "Termasuk dalam bentuk bulkvaksin atau vaksin dalam bentuk curah," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers, Senin (7/12).

Selain kerja sama bilateral, saat ini Kemenlu bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan telah melakukan komunikasi dengan PBB di Jenewa untuk pengadaan vaksin multilateral. Retno menjelaskan, RI merupakan salah satu dari 90 negara yang akan menerima vaksin 3-20 persen dari penduduk yang berasal dari Gavi Covax Facility.

"Diharapkan vaksin multilateral bisa masuk bertahap di Indonesia pada 2021," katanya. (m nursyamsi/ dessy suciati saputri/rr laeny sulistyawati/ferginadira, ed: fitriyan zamzami)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement